HILDA (TIGA PULUH SATU)

Qurrotu ‘Aini Aku kembali mengangkat tangan dan mengucap takbirotul ihrom, namun rakaat kali ini membuat tubuhku menggigil dan kakiku lemas. Pikiranku kini pada tubuh yang mulai tidak bisa aku kuasai, aku...

HILDA (TIGA PULUH)

Luka adalah Tempat Cahaya Hilda Episode 30 Syam tidak mengejarku atau nenek melarangnya untuk mengejarku, aku sudah tidak peduli. Aku pun tidak berharap Syam mengejar dan menghentikan langkahku. Aku...

HILDA (DUA PULUH SEMBILAN)

Membaca Hati Melalui Mata “Wala budda li tholibi al-‘ilmi  min al-muwadzobati ‘ala ad-darsi wa at-tikrori fi awwali al-laili wa akhirihi, fa inna ma bainal ‘isya’aini wa waqta as-sahri waqtun mubarokun.”

HILDA [DUA PULUH DELAPAN]

Cukuplah Hati Menjadi Saksi “Tidak Hilda, itu tidak benar. Jika memang kamu tidak mencintaiku, lalu kenapa kamu menangis?” kataku. Aku masih mendengar isakan lembutnya, aku yakin...

HILDA (DUA PULUH TUJUH)

Cinta yang Terhormat “Halo.... Siapa ini?” Masih tidak terdengar jawaban. Hilda melirik Andin, Andin mengangkat bahunya memberi isyarat kenapa? “Apa gak nyambung ya, gak ada suaranya,” kata Hilda...

HILDA (DUA PULUH ENAM)

Perasaan yang Tersembunyi “Apa njenengan bisa hidup dengan perempuan yang memiliki kekurangan besar ini? Yang mungkin tidak mampu menjalankan pernikahan dan menjadikan njenengan suami seutuhnya?” Dia menarik nafas...

HILDA (DUA PULUH LIMA)

Permintaannya adalah Perintah Selepas ngaji pagi aku kembali membaca laporan penelitian yang dikirim mas Wafa, sambil menunggu dia membalas pesanku. Sejak semalam dia belum...

HILDA (DUA PULUH EMPAT)

TAMU SPESIAL UMMI “Oke gak apa-apa. Tetap semangat menulis ya. Siang ini aku akan bertemu profesorku dulu, biar segera lulus dan kembali ke Indonesia. Siapa tahu nanti kamu mau ngajak...

HILDA (DUA PULUH TIGA)

BERTEMAN DENGAN ORANG BAIK Namaku Hilda, hanya satu kata dalam namaku tanpa nama depan maupun belakang. Tidak seperti teman-temanku yang namanya terdiri dari dua kata atau tiga bahkan empat, nama...

HILDA (DUA PULUH DUA)

PRAMBANAN Hilda memutar tubuhnya dan berjalan pelan ke arah bis dengan perasaan bingung, dia berusaha mencerna kalimat yang disampaikan Wafa. Kenapa kalimat tersebut membuat hatinya merasakan sesuatu yang entah apa...

Artikel Terbaru

Aksi Gejayan Memanggil di hari tenang menjelang pencoblosan adalah bentuk tidak diam melihat kecurangan yang terstruktur oleh Rezim Jokowi

PW Fatayat NU di Barisan Aksi Gejayan Memanggil : Do’a Lintas...

Oleh : Nur Maulida (Anggota Bidang Media dan Teknologi Informasi PW Fatayat NU DIY) Gejayan memanggil  kembali berseru, memanggil simpatisan, aktivis, relawan serta akademisi membela...

Instagram