Cinta yang Terhormat

“Halo…. Siapa ini?” Masih tidak terdengar jawaban. Hilda melirik Andin, Andin mengangkat bahunya memberi isyarat kenapa?

“Apa gak nyambung ya, gak ada suaranya,” kata Hilda dan akan mengakhiri panggilan tersebut, namun tiba-tiba terdengar suara.

“Wa’alaikumussalam Hilda,” Hilda terkejut dan mendekatkan kembali ponselnya ke telinganya.

“Iya, maaf siapa ini?”

“Aku Wafa,” Hilda terdiam mendengar nama orang yang menelponnya sekarang. Hilda menatap Andin, tapi Andin kebingungan dengan ekspresi Hilda yang seperti terkejut. Hilda ingin mematikan telpon tersebut, tapi Wafa segera mengatakan sesuatu.

(bersambung)

______

Mohon Maaf, untuk Kisah Hilda kami hapus dari web, karena sudah masuk proses Edit untuk diterbitkan dalam bentuk Novel.

Teruntuk Sahabat Pecinta Kisah Hilda, penulis haturkan terima kasih sudah berkenan membaca kisah Hilda, dan tunggu kehadiran kisah Hilda dalam bentuk Novel pada awal tahun 2020.

Salam Cinta untuk Semuanya.

*Cerbung Muyassaroh H, asal Panguragan Cirebon. Saat ini menetap di Wonocatur Baguntapan Bantul. Bersama keluarga kecilnya Ia menemani anak-anak di TPA Masjid Az-Zahrotun.
FB: Muyassaroh Hafidzoh
IG: muyassaroh_h 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here