Kisah Cinta Abadi 7

LAYLA-MAJNUN 7Qais berkawan Rusa Oleh: KH. Husein Muhammad Tetapi Qais tak bisa menolak kehadiran cinta itu. Kerinduan dan Cinta itu telah merasuk diam-diam ke dalam hatinya dan kemudian menyatu ke dalam jantung jiwanya. Ia menjadi “gila” (majnun). Qais kemudian mengembara tanpa arah dan membiarkan tubuhnya tak terurus. Rambutnya semrawut dan penuh debu. Ia mengarungi padang…

Read More

Kisah Cinta Abadi 6

Qais menjadi Majnun (gila) Oleh: KH. Husein Muhammad Qais pulang. Hatinya diliputi kerinduan kepada Layla. Sepanjang perjalanan pulang dia banyak membisu. Kedua ayah dan anak itu tidak banyak bicara. Manakala memasuki desa, sang ayah mengajaknya melewati rumah Layla, sekedar menghibur hati anaknya itu. Bibir Qais mengembang senyuman manis. Matanya berbinar-binar menatap mata ayahnya. Dia begitu…

Read More

Kisah Cinta Abadi 5

LAYLA-MAJNUN 5 Oleh: KH. Husein Muhammad Sementara Qais di Makkah, ayah Layla pusing tujuh keliling melihat anaknya yang tiap hari mengurung diri di kamar. Tak ada cara lain untuk mengatasi keadaan itu kecuali menikahkannya. Singkat cerita, Layla akhirnya dinikahkan ayahnya dengan laki-laki lain, tanpa dia sendiri menyukai apalagi mencintanya. Tetapi ia menerima laki-laki pilihan ayahnya…

Read More

Kisah Cinta Abadi 4

LAYLA-MAJNUN 4 Oleh: KH. HUsein Muhammad Qais juga berduka. Ia tak bisa bertemu kekasih hatinya: Layla. Tembok rumah Layla begitu kokoh dan menjulang tinggi. Pikirannya menjadi kacau. Dadanya bergemuruh dan bergetar. Bibirnya selalu menyebut nama Layla. Kadang lirih, kadang berteriak. Ia juga acap melamun dan mentendiri dalam sepi di taman di belakang rumahnya. Ayah Qais…

Read More

Kisah Cinta Abadi (3)

LAYLA-MAJNUN (3) Oleh: KH. Husein Muhammad Cinta mereka menyebar. Hampir semua orang mendengar dan heboh. Pandangan mereka beragam. Ada yang menyambut riang, ada pula yang tidak atau acuh saja. Sementara ayah Layla berang dan melarang anak gadisnya itu menjalin cinta dengan Qais. Laki-laki ingusan itu dipandang tak pantas untuk Layla. Tetapi tidak dengan ibu Layla….

Read More

Kisah Cinta Abadi (2)

LAYLA-MAJNUN (2) Oleh: KH. Husein Muhammad Sebagaimana kisah Rabi’ah al-‘Adawiyah, Kisah Layla-Majnun juga kontroversial dari aspek apakah ia riil, menyejarah, ada, atau hanya “legenda”, “dongeng” “simbol” belaka. Apakah ia adalah karya khayali para sastrawan yang dituturkan dari mulut ke mulut, berdasarkan tradisi lisan. Para sastrawan yang menulis kisah ini juga berbeda-beda menuturkan jalan ceritanya. Saya…

Read More

Kisah Cinta Abadi yang Legendaris

LAYLA-QAIS AL-MAJNUN (1) Oleh: KH. Husein Muhammad Layla. Boleh jadi itulah nama seorang perempuan yang paling banyak disebut orang sekaligus dijadikan nama bagi anak perempuan. Ia dipakai sebagai lambang sosok perempuan lembut, bersahaja, melankoli dan keelokan yang mempesona. Di dunia Timur Tengah nama ini dikenal luas dalam kisah cinta abadi antara “Qais dan Layla”, atau…

Read More

Gelayut Kembang Rumput

Cerpen: Siwi Nurdiani Tangkai kembang rumput terselip di sela gigi kuning. Dikunyah-kunyah dan dihisapnya, air di dalam rongga yang terasa seperti madu.Memang, lebah-lebah liar biasa menghisap madu dari kembang rumput.Perempuan ceking itu melangkah tanpa irama memandang kejauhan. Dari mata cekungnya, orang tak cukup referensi tentang apa yang bergelayut  di benaknya. Kosong.Sudah sangat lama belek di…

Read More

WAKTU MENGGENGGAM JODOHKU

Cerpen: Muyassarotul H “Aisyah, cepat temui mereka sebentar,” perintah ibu. “Kenapa harus Aisyah, bu? Aisy kan masih sibuk, nih tulisan belum rampung,” kelakku. “Isy…., mereka jauh-jauh dari Surabaya, ke sini ingin ketemu kamu.” <> “Bu, Aisy gak kenal mereka. Ibu dan Bapak saja yang temui,” jawabku yang kemudian membuat ibu sedikit marah. “Terserah kamu. Sampai kapan kamu…

Read More

HILDA (EMPAT PULUH LIMA)

Do’a Para Malaikat *Selesai* Mohon Maaf, untuk Kisah Hilda kami hapus dari web, karena sudah masuk proses Edit untuk diterbitkan dalam bentuk Novel. Insyaallah Novel akan hadir pada awal tahun 2020 (Teruntuk Sahabat Pecinta Kisah Hilda, penulis haturkan terima kasih sudah berkenan membaca kisah Hilda dari awal hingga akhir. Mohon maaf jika banyak kesalahan dan…

Read More