Persmpuan sering dianggap sebagai agen penyebar hoaks

PEREMPUAN DAN STIGMA AGEN PENYEBAR HOAKS DI RUANG DIGITAL

Nur Maulida (Anggota Bidang Media dan Teknologi Informasi PW Fatayat NU DIY) Perempuan dikenal sosok yang informatif, ringan berbagi informasi yang dirasa penting untuk diketahui orang di sekeliling mereka dan suka sekali bercerita beragam topik. Perempuan punya banyak forum rutinan yang berpotensi menjadi tempat sharing informasi dan solidaritas sesama perempuan, diantaranya melalui pertemuan arisan, selamatan,…

Read More

Islam dan Peran Sentral Fatayat NU dalam Pemberdayaan Perempuan: Dialog Hangat dan Penuh Makna, Pengurus Wilayah Fatayat NU Yogyakarta dengan Mahasiswa University of Sydney

Kamis, 22 Juni 2023, bertempat di kantor Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU), Yogyakarta, Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU menerima kunjungan mahasiswa dari University of Sydney yang tergabung dalam kegiatan kunjungan lapangan (field School). Sekitar 20 orang mahasiswa dari Sydney Uni, dan beberapa mahasiswa dari universitas di Yogyakarta hadir bersama seorang pendamping dan dosen kegiatan tersebut,…

Read More
Hari anti kekerasan terhadap perempuan

Webinar Memperingati Hari anti Kekerasan terhadap Perempuan

Dalam rangka 16 HAKTP (Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan). LKP3A PW NU DIY mengadakan webinar tentang penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Kegiatan ini dihadiri dua narasumber praktisi pendamping korban kekerasan seksual, yaitu Nurmawati, SE dari LKP3A DIY sekaligus dari WCC Center Rifka Annisa, dan Ifa Aryani, S. Psi, M. Psi dari Rekso Dyah Utami yang dimoderatori…

Read More
Mafhum Mukhalafah Frase “Tanpa Persetujuan Korban”

Mafhum Mukhalafah Frase “Tanpa Persetujuan Korban”

Mafhum Mukhalafah Frase “Tanpa Persetujuan Korban” Tadi malam, di hadapan para kader ulama perempuan, aku berbiacara tentang logika “mafhum mukhalafah” yang sekarang sedang viral. Sebagaimana kita tahu, publik saat ini sedang terbelah antara pro dan kontra, menanggapi frase “tanpa persetujuan korban” dalam Permendikbud No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggunggalangan Kekerasan Seksual (PPKS) di…

Read More

Santri Hidup Berdampingan dengan Alam

Santri Hidup Berdampingan dengan Alam Oleh : Nita Reza Wardhani* Santri adalah sosok yang mendalami agama Islam. Islam sendiri berasal dari akar kata salam yang artinya kedamaian. Jiwa santri adalah kedamaian dan kehidupan yang seimbang dengan lingkungan. Berdampingan, serasi, dan selaras dengan alam tentu akan menciptakan kehidupan yang yaman dan damai. Menjaga bumi adalah kewajiban…

Read More

Santri dan Tantangan Degradasi Moral

Santri dan Tantangan Degradasi Moral Oleh: Muhamad Yusuf Berdasarkan data Kementerian Agama Republik Indonesia, sebesar 40,4% Pemuda berusia 17-25 tahun mengalami degradasi/penurunan moral. Hal ini dapat ditandai dengan beberapa kasus kekerasan hingga kriminal oleh Pemuda. Tentu hal ini sangat tidak sejalan dengan cita-cita dan harapan Tokoh Pendiri Bangsa, Ir. Soekarno yang menyebutkan bahwa “Berikan Aku…

Read More

Ikhlas dan Disiplin Menuju Santri Agamis dan Nasionalis

Ikhlas dan Disiplin Menuju Santri Agamis dan Nasionalis Oleh: Ariq Ahmad Fauzi* Sebagai khalifah di bumi, kita tidak bisa lepas dari tanggungjawab atas apa yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Menjaga bumi adalah salah satu bentuk implementasi rasa syukur tersebut. Menjaga bumi pertiwi tak harus selalu mengenai senjata tajam lengkap dengan pengamannya. Menebar rahmat untuk…

Read More

Pendidikan Karakter di Pesantren sebagai Upaya Membangun Peradaban

Pendidikan Karakter di Pesantren sebagai Upaya Membangun Peradaban Oleh : Maharani Arimbi* Saya meyakini bahwa pendidikan karakter di pesantren mampu membangun karakter santri yang memiliki nilai-nilai moral yang diajarkan melalui pendidikan agama. Santri diharapkan dapat memberikan manfaat di muka bumi dan menebar rahmat untuk semesta. Dalam perjalanan hidup, manusia sebagai makhluk Allah pada dasarnya mengemban…

Read More

Pelajaran Hidup Santri Melalui karakter seekor semut

Pelajaran Hidup Santri Melalui karakter seekor semut Oleh : Yayuk Siti Khotijah Karakter semut ternyata dapat dijadikan sebagai motivasi menumbuhkan semangat juang santri. Menumbuhkan jiwa keluarga semut dalam diri santri dapat diadopsi melalui karakter berkelompok dan bekerja sama, hidup damai, kreatif, menyiapkan hari esok, disiplin. Keberadaan pondok pesantren amatlah penting sebab mampu memberikan konstribusi besar…

Read More

Santri Pembawa Tradisi Agung, Merengkuh Peradaban

Santri Pembawa Tradisi Agung, Merengkuh Peradaban Oleh: Dede Dendi* Pesantren merupakan tradisi agung (great tradition) dalam pengajaran dan penyebaran Islam di tanah Nusantara. Awal munculnya  pesantren adalah mentransmisikan Islam tradisonal sebagaimana terdapat dalam literasi klasik (kitab kuning) yang sudah ditulis pada jaman dahulu. Komponen atau rukun pesantren sekurang-kurangnya harus ada empat, yakni: kiyai, santri, pembelajaran…

Read More