Santri Hidup Berdampingan dengan Alam
Oleh : Nita Reza Wardhani*
Santri adalah sosok yang mendalami agama Islam. Islam sendiri berasal dari akar kata salam yang artinya kedamaian. Jiwa santri adalah kedamaian dan kehidupan yang seimbang dengan lingkungan. Berdampingan, serasi, dan selaras dengan alam tentu akan menciptakan kehidupan yang yaman dan damai.
Menjaga bumi adalah kewajiban kita semua selaku makhluk hidup dan khalifah di muka bumi ini. Lingkungan yang semakin hari semakin terabaikan, santri harus menjadi leading figure untuk masyarakat lain bergerak membumikan menjaga bumi untuk kedamaian di muka bumi.
Pentingnya menjaga lingkungan wajib harus kita tanamkan sejak dini. Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan, polusi air dari limbah industri dan pertambangan, polusi udara di daerah perkotaan, dan masalah mengenai rusaknya lingkungan kita khususnya di Indonesia bukan merupakan masalah yang baru lagi, yang seharusnya dibenahi sesegera mungkin. Bagaimana tidak, masalah ini tidak luput dari peran pemerintah dan masyarakat yang harus berdampingan menjaga lingkungan kita ini.
Lingkungan yang merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup yang ada di muka bumi, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan harus kita jaga kelestariannya. Lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup bagi makhluk hidup. Karena apabila lingkungan tidak ada maka manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup. Namun, sekarang lingkungan mengalami kerusakan. Itu semua akibat ulah dari manusia yang tidak bertanggung jawab. Contohnya saja seperti menebang pohon secara liar yang tidak diselingi dengan penanaman pohon kembali sehingga hutan menjadi gundul dan tanah tidak dapat menyerap air bahkan pohon tidak dapat menghirup karbondioksida diudara, penambangan batu bara secara terus-menerus yang dapat menyebabkan tanah yang dikeruk semakin habis dan akan rusak, penggunaan kendaraan bermotor dan pendirian industri yang menyebabkan asap pabrik pada rumah kaca sehingga tingginya emisi gas buang diudara yang mengakibatkan polusi udara dan pemanasan suhu dibumi, serta membuang sampah sembarangan yang berdampak buruk pada kehidupan makhluk hidup. Ulah manusia tersebut dapat berakibat fatal, mereka berani mengatasnamakan bisnis dan mengesampingkan lingkungan tanpa memikirkan anak cucu mereka kelak. Mungkin berbuat itu sangat mudah tapi kalau mengembalikannya seperti semula sangat sulit.
Oleh sebab itu, agar bencana alam tidak terulang terus-menerus, kita sebagai manusia yang hidup dimuka bumi yang telah diberikan kekayaan alam yang melimpah, seharusnya kita berterima kasih kepada Tuhan dengan cara menjaga dan melestarikan lingkungan ini. Mulai dari sekarang marilah kita membenahi lingkungan kita.
Santri sebagai agent of change harus memberikan contoh dan menjadi role model untuk orang-orang sekitarnya agar menjaga lingkungan sebaik-baiknya, karena dengan menjaga lingkungan berarti kita turut serta dalam menjaga bumi Santri yang berprestasi tidak hanya bisa mengaji dan menjadi da’i, namun harus menjadi santri yang bisa menjaga bumi, karena dengan menjaga bumi akan damai dan sejahtera hidup ini sehingga bisa menebarkan rahmat di muka bumi ini.
*Nita Reza Wardhani, Finalis Duta Santri Nasional 2021, santri Pondok Pesantren Ashabul Kahfi Kabupaten Sumedang, sekaligus mahasiswi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
(NF)