fatayat diy

Hilda (Dua Belas)

LEMAHNYA KESEJAJARAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN Hilda masih terbengong menoleh ke arah belakang, siapa tahu bukan dia yang dipanggilnya. Seorang laki-laki turun dari mobil dengan membawa payung dan menghampirinya. Hilda terkejut dengan laki-laki yang tepat berdiri di depannya dan menjulurkan payung hingga mereka berdekatan dalam satu payung. “Mas Wafa, njenengan,” “Kamu tidak boleh hujan-hujanan, ayo masuk…

Read More

PW Fatayat NU DIY Siapkan Garda Fatayat (GARFA)

Pimpinan Wilayah Fatayat NU Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan rapat lanjutan tentang persiapan pelatihan untuk Garda Fatayat NU di Cakruk Pintar Nologaten Yogyakarta (11/01). Garda Fatayat adalah wadah bagi kader perempuan muda yang memiliki kepedulian sosial dan kemanusiaan. Ketua PW Fatayat NU DIY, Sahabat Khotimatul Husna menjelaskan terkait pentingnya pelaksanaan pelatihan Garda Fatayat. “Garfa ini adalah…

Read More

PW Fatayat NU DIY Sukses Selenggarakan Ngaji Politik “Perempuan dan Pemilu 2019”

PW Fatayat NU DIY menyelenggarakan Ngaji Politik dengan tema “Perempuan dan Pemilu 2019” di Gedung Multi Purpose STAISPA Komplek 3 Pon.Pes Sunan Pandanaran JL. Kaliurang Ngaglik Sleman pada Jum’at 4 Januari 2019. Ngaji Politik kali ini menghadirkan Dr.Arie Soejito sebagai pengamat politik dan dosen fisipol UGM, Dr.Yuni Satia Rahayu sebagai aktivis perempuan dan Wakil Bupati…

Read More

Hilda (Sebelas)

HUJAN DAN DOA MALAIKAT “Tante, jika pelakunya ketemu lantas apa yang saya dapatkan? Saya akan membenci laki-laki itu seumur hidup saya. Dia tidak layak menjadi seorang ayah, saya juga tidak mau jika menikah dengan laki-laki itu. Dia penjahat bukan seorang ayah buat bayi ini. Jika memang hukum manusia tidak bisa diandalkan, maka saya yakin hukum…

Read More

Luka Hilda (Sepuluh)

KEHILANGAN PENDIDIKAN Ibu Ema tergesa-gesa masuk ruangan guru dan menanyakan apa yang baru saja dia dengar dari para siswa. “Bu Tika, apa benar pak kepala sekolah mengeluarkan Hilda?” Bu Tika mengangguk. “Masya Allah, apa tidak bisa dipertimbangkan dulu? Hilda anak yang pintar.” Kata Ibu Ema salah satu guru Ekonomi. Hilda selalu mendapat nilai terbaik dalam…

Read More

Mengenal sosok Aris Zurkhasanah,

Ketua PC Fatayat NU Kulon Progo yang menjadi Kepala Desa Berprestasi Jika Anda berkesempatan menyusuri jalan selatan propinsi Yogyakarta, dari arah Kabupaten Bantul ke barat menuju Jawa Tengah, atau arah sebaliknya, Anda akan melewati belahan tengah jalanan Kulon Progoarea selatan dengan pemandangan menawan. Gugusan pegunungan di nun utara dan kanan kiri jalan raya tak seberapa…

Read More

Luka Hilda (Sembilan)

KEMATIAN BELA Ibu berpikir, mungkin Rindang bisa membantu mencarikan solusi ini. Segera Dia menghubungi Rindang dan memintanya datang ke rumah karena Dia tidak bisa meninggalkan Hilda sendirian. Rindang pun segera datang dan mendiskusikan masalah ini. “Saya pernah membaca buku terkait hukum aborsi bu, tapi saya juga tidak yakin nantinya kita harus memilih yang mana. Tadi…

Read More

Luka Hilda (Delapan)

BUAH TANPA HATI “Nak, kita tidak boleh tergesah – gesah, kita harus memikirkan matang-matang tentang hal ini sayang,” kata ibu yang juga kebingungan dalam hal ini. “Ini anak haram ibu, Hilda ingin menggugurkannya, Hilda tidak mau punya anak. Hilda mau sekolah…” Tangannya yang memukul-mukul perut membuat ibu semakin khawatir. “Hentikan Hilda, jangan menyakiti diri sendiri…….

Read More

Luka Hilda (Tujuh)

  Hilda masih  terpejam dan air matanya masih membasahi pipi hingga bantalnya. Malam semakin larut, tapi dia tak bisa tidur, bayangan masa lalunya masih berjalan secara spontan dalam pejaman. Betapa dia sangat menyayangi sahabatnya, sering sekali mereka bersama, baik dalam suka maupun duka. Dia sangat percaya dengan Bela, sahabatnya.  (bersambung) ___________ Mohon Maaf, untuk Kisah…

Read More

Luka Hilda (Enam)

KEHILANGAN SENYUM Dia selalu merasa ketakutan setiap mengingat tanggal itu. Betapa dirinya hina, hancur, nelangsa, kecewa dan putus asa. Tanggal itu membuat hatinya tertutup untuk menerima cinta dari siapapun. Baginya cinta yang dimilikinya hanya untuk ibunya dan Kareem. Seketika wajah ibu dan Kareem melintas dalam benaknya, Hilda kemudian pelan-pelan memejamkan matanya. *** (bersambung) _______ Mohon…

Read More