KEMATIAN BELA

Ibu berpikir, mungkin Rindang bisa membantu mencarikan solusi ini. Segera Dia menghubungi Rindang dan memintanya datang ke rumah karena Dia tidak bisa meninggalkan Hilda sendirian. Rindang pun segera datang dan mendiskusikan masalah ini.

“Saya pernah membaca buku terkait hukum aborsi bu, tapi saya juga tidak yakin nantinya kita harus memilih yang mana. Tadi setelah ibu menghubungi saya, saya sempatkan balik ke rumah lagi untuk mengambil buku ini.” Rindang menunjukkan buku yang berjudul “Fikih Aborsi” karaya Maria Ulfah Anshori.

“Apakah dalam buku ini juga menjelaskan tentang hukum aborsi. Setahu saya aborsi dilarang agama mbak, tapi jika tidak aborsi Hilda akan kehilangan masa depannya. Apa kita sembunyi-sembunyi melakukan aborsi. Kita tanya ke orang-orang, bidan mana yang mau membantu aborsi. Setelah itu kita seperti biasa saja, tidak terjadi apa-apa sehingga orang-orang juga tidak perlu tahu kalo Hilda pernah hamil.”

(Bersambung)

__________

Mohon Maaf, untuk Kisah Hilda kami hapus dari web, karena sudah masuk proses Edit untuk diterbitkan dalam bentuk Novel.

Teruntuk Sahabat Pecinta Kisah Hilda, penulis haturkan terima kasih sudah berkenan membaca kisah Hilda, dan tunggu kehadiran kisah Hilda dalam bentuk Novel pada awal tahun 2020.

Salam Cinta untuk Semuanya.

*Cerbung: Muyassaroh H, asal Panguragan Cirebon. Saat ini menetap di Wonocatur Baguntapan Bantul. Bersama keluarga kecilnya Ia menemani anak-anak di TPA Masjid Az-Zahrotun.
FB: Muyassaroh Hafidzoh
IG: muyassaroh_h 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here