KEHILANGAN PENDIDIKAN
Ibu Ema tergesa-gesa masuk ruangan guru dan menanyakan apa yang baru saja dia dengar dari para siswa.
“Bu Tika, apa benar pak kepala sekolah mengeluarkan Hilda?” Bu Tika mengangguk.
“Masya Allah, apa tidak bisa dipertimbangkan dulu? Hilda anak yang pintar.” Kata Ibu Ema salah satu guru Ekonomi. Hilda selalu mendapat nilai terbaik dalam setiap mata pelajaran tersebut.
“Pintar kalau perilakunya tidak bener bagaimana? Ya sama saja bohong bu?” Jawab Ibu Tika.
“Hilda anaknya baik bu, dia tidak pernah bermasalah selama ini.”
“Baik gimana? Baik koq tiba-tiba hamil!”
“Tapi kita belum tahu betul latar belakang kenapa Hilda hamil. Jangan-jangan dia diperkosa bu!”
“Kalau diperkosa koq rame-rame bu, katanya ada Bela juga. Terus kata anak-anak ada beberapa siswa sekolah lain juga yang ikut-ikutan.”
Ibu Ema menundukkan wajahnya, pikirannya ke mana-mana, dia merasa kekerasan seksual bisa terjadi di manapun dengan cara apapun. Kenapa perempuan selalu di sudutkan, padahal kebanyakan mereka menjadi korban.
(bersambung)
_______
Mohon Maaf, untuk Kisah Hilda kami hapus dari web, karena sudah masuk proses Edit untuk diterbitkan dalam bentuk Novel.
Teruntuk Sahabat Pecinta Kisah Hilda, penulis haturkan terima kasih sudah berkenan membaca kisah Hilda, dan tunggu kehadiran kisah Hilda dalam bentuk Novel pada awal tahun 2020.
Salam Cinta untuk Semuanya.
*Cerbung: Muyassaroh H, asal Panguragan Cirebon. Saat ini menetap di Wonocatur Baguntapan Bantul. Bersama keluarga kecilnya Ia menemani anak-anak di TPA Masjid Az-Zahrotun.
FB: Muyassaroh Hafidzoh
IG: muyassaroh_h