HILDA (EMPAT PULUH DUA)
Cinta Tersembunyi itu Indah Hilda tidak paham arah pembicaraan Wafa, “maukah kamu menjadi perempuan yang halal bagikku untuk aku pandang terus menerus, karena sungguh pandanganku hanya tertuju pada satu perempuan yaitu kamu.” Hilda mengangkat wajahnya dan menatap mata Wafa, terlihat di sana bahwa Wafa serius mengatakan kalimat itu. “Tidak mas, aku tidak layak untuk njenengan.”…
