Surat Cinta

Hilda menulis pesan, kemudian dihapus, menulis lagi dihapus lagi. Dia bingung menentukan kalimat yang tepat untuk dikirim ke Wafa. Akhirnya dengan memberanikan diri, Hilda menuliskanya.

“Salam, maaf mas Wafa, kata mbak Nur tadi mas Wafa membaca buku-buku saya. Apa salah satu buku kebawa njenengan?” pesan terkirim dan tak lama Wafa membalas.

“Iya benar, aku membawannya, maaf tadi rencana menghubungimu untuk bilang, tapi malah belum sempat. Besok aku kembalikan ya! Sebelumnya terima kasih.” Jawaban Wafa membuat Hilda menghela nafas panjang. “Sudahlah, semoga mas Wafa tidak membaca coretan-coretan bodohku.”

***

Mohon Maaf, untuk Kisah Hilda kami hapus dari web, karena sudah masuk proses Edit untuk diterbitkan dalam bentuk Novel.

Teruntuk Sahabat Pecinta Kisah Hilda, penulis haturkan terima kasih sudah berkenan membaca kisah Hilda, dan tunggu kehadiran kisah Hilda dalam bentuk Novel pada awal tahun 2020.

Salam Cinta untuk Semuanya.

*Cerbung Muyassaroh H, asal Panguragan Cirebon. Saat ini menetap di Wonocatur Baguntapan Bantul. Bersama keluarga kecilnya Ia menemani anak-anak di TPA Masjid Az-Zahrotun.
FB: Muyassaroh Hafidzoh
IG: muyassaroh_h 

4 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here