Luka Hilda (Tujuh)
Hilda masih terpejam dan air matanya masih membasahi pipi hingga bantalnya. Malam semakin larut, tapi dia tak bisa tidur, bayangan masa lalunya masih berjalan secara spontan dalam pejaman. Betapa dia sangat menyayangi sahabatnya, sering sekali mereka bersama, baik dalam suka maupun duka. Dia sangat percaya dengan Bela, sahabatnya. (bersambung) ___________ Mohon Maaf, untuk Kisah…
