Spiritualitas dan Kreativitas Santri Wujudkan Rahmat untuk Semesta

Oleh: Hanna Shefia

Menjadi santri di sebuah pondok pesantren sudah pastinya tidak asing lagi dengan penilaian agamis oleh masyarakat. Definisi santri yang juga diketahui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai seseorang yang memperdalam agama islam dan orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh mengungkapkan suatu anggapan bahwa di tangan santri lah banyak jawaban persoalan agama islam yang akan terungkap.

Membawa segudang paradigma tersebut dari masyarakat mengenai santri, maka dirasa perlu bagi santri untuk terus meningkatkan dan mengembangkan keterampilan spiritual juga kreatiftas. Karena bukanlah hal yang mudah untuk tetap menerapkan nilai prinsip yang telah diajarkan di pondok disaat banyak sekali hal yang telah terkontaminasi dengan kemajuan dalam teknologi dan informasi.

Islam adalah agama yang realistis, tidak selalu idealistis. Islam mempunyai cita-cita tinggi dan semangat yang menggelora untuk mengaplikasikan ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan hukumnya, tapi Islam tidak menutup mata dari realitas kehidupan yang justru lebih banyak diwarnai hal-hal yang sangat tidak ideal. Untuk itu, Islam turun ke bumi realitas daripada terus menggantung di langit idealitas yang hampa. Maka dari itu, santri yang akan terus mengembangkan ilmu agama di era modern ini, sejatinya tak pernah tertinggal. Ia akan tetap  bertumbuh menjadi pribadi yang tawassuth, ta’adul, dan tawazun dalam menghadapi persoalan

Meskipun dalam Al-Qur’an tidak terdapat spesifik penjelasan solusi dari kondisi di bumi yang semakin merebak nya permasalahan, namun agama Islam adalah way of life yang menjamin persoalan hidup umat nya dapat terselesaikan. Maka peluang santri sebagai seseorang yang dikenal mempelajari agama secara mendalam adalah sangat besar untuk maju dan menjadi pelopor agent of change pemuda Indonesia jika seluruh santri bersatu dan sadar untuk menjadi bagian dari perubahan tersebut.

Yang demikian itu, maka santri juga lah yang berpeluang untuk menjaga Bumi dan mampu menebar rahmat untuk semesta karena santri sebagai agent of change dipercaya  mampu menegakkan risalah Islamiyah yang rahmah dan ramah demi keindonesiaan yang berbhineka. Selain itu, Santri juga memiliki modalitas spiritual tinggi yang akan mendukung kemampuan keilmuan dalam menggerakkan masyarakat menuju kemaslahatan. Itulah cara paling indah mencapai ridha Tuhan di negeri ini, yakni mengamalkan nilai – nilai universal Islam, perdamaian Indonesia yang baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur.

Spiritualitas dan Kreativitas Santri Wujudkan Rahmat untuk Semesta

Singkatnya, semua ajaran agama dan ibadah akan menjadi pelindung dalam menghadapi kejahatan asal dengan menghirup kebijaksanaan kemanusiaan; itu tidak semata-mata terpenuhi menurut hukum, atau hanya menurut teks kitab suci, tetapi sarat dengan makna yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu untuk kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh umat manusia, dan rahmat lil alamin, bagi umat manusia. rahmat  alam semesta. Kunci dari semua ini adalah menegakkan hukum dengan selalu mengacu pada hikmahnya.

Maka dari itu, keberadaan santri akan sangat ditunggu oleh masyarakat untuk mampu ikut serta berkontribusi bagi masyarakat di sekitarnya dan Pondok Pesantren pun akan semakin tumbuh mengakar kuat dan kredibilitasnya semakin naik di tengah kehidupan masyarakat post-milenial seperti saat ini karena mencetak banyak sekali ribuan manusia yang mampu menjaga bumi dan menebar rahmat untuk semesta.

  • Hanna Shefia, Finali Duta santri Nasional 2021, alumni pondok pesantren Attaqwa Pusat Putri dan sekarang sedang menempuh pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Dirasat Islamiyah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here