SAN RISE APP” (SANTRI RESEARCH PARTNER): RUANG OPTIMALISASI SANTRI MENJAGA BUMI DALAM BIDANG PENELITIAN GUNA MENEBAR RAHMAT UNTUK SEMESTA

Oleh : Muhammad Fahmi Reksa Alfarisi*

A. PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Pengembangan sumber daya manusia di negara-negara terbelakang atau lebih tepatnya disebut dengan negara berkembang saat ini berbondong-bondong untuk mendobrak berbagai sektor agar menjadi alat ukur dalam pembangunan ke arah yang lebih maju. Tidak terkecuali dengan Indonesia yang memantapkan jati dirinya untuk memperbaiki segala kebijakan agar yang dicita-citakan menjadi Indonesia Emas 2045 dapat terealisasikan. Indonesia adalah negara berkembang yang terus melakukan pergerakan usaha dalam hal pembangunan dan pengembangan dalam berbagai sektor salah satunya adalah sumber daya manusia di bidang pendidikan. Pendidikan memiliki peran utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Selain itu, pendidikan merupakan sektor yang mampu meningkatkan dan memanifestasikan teknologi mutakhir dalam rangka meningkatkan daya tampung produksi barang dan jasa secara kontinuitas (Todaro, 2006).

Peran santri sebagai generasi muda pemegang estapet kepemimpinan di masa depan sangat dibutuhkan dalam kemajuan bangsa dan negara. Sumber daya manusia yang produktif menjadi tolak ukur bagi negara untuk bisa optimis bergerak perlahan menuju perubahan. Menjadi seorang peneliti merupakan salah satu kontribusi santri dalam menjaga bumi guna menebar rahmat untuk semesta. Banyak manfaat dari hasil penelitian yang dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan antara lain kemajuan dalam bidang keilmuan yang akan terus meningkat, banyak terlahir para cendekiawan muslim muda yang mempunyai pikiran kritis dan kepercayaan diri tinggi, sehingga menghasilkan sumbangsih hasil dari penelitian untuk khalayak masyarakat.

Pentingnya peran santri dalam bidang penelitian tak sejalan dengan berbagai faktor yang menghambat. Hasil observasi yang dilakukan penulis menemukan beberapa faktor penghambat santri belum terjun banyak dalam bidang penelitian antara lain kurangnya kepercayaan diri, kurangnya dorongan dari faktor eksternal pesantren, kesulitan untuk memahami sistematika penulisan karya tulis ilmiah, dan kesulitan untuk merangkai sebuah judul karya. Faktor-faktor tersebut menjadi sebab ketertinggalan santri sebagai pemuda Indonesia dalam bidang penelitian sehingga sulit untuk bersaing dengan pemuda-pemuda di negara-negara maju. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro bahwa lembaga riset Indonesia masih tertinggal jauh dibawah dari negara-negara maju di Asia maupun Eropa, kurangnya inovasi menyebabkan Indonesia menduduki peringkat 85 dari 129 negara.1

Untuk itu, diperlukan kontribusi lebih dari kalangan santri yang sudah banyak mempunyai pengalaman lebih dahulu dalam bidang penelitian agar dapat memotivasi santri lainnya untuk turut berpartisipasi dalam bidang yang sama. Maka dari itu, penulis akan merepresentasikan gagasan inovasi yang dimuat dalam sebuah aplikasi sebagai penyelesaian dari permasalahan yang sudah dijelaskan.

B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dipaparkan pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan sebuah pertanyaan mengenai bagaimana konsep penyelesaian masalah dari fenomena yang ada, untuk aktualisasi santri menjaga bumi guna menebar rahmat untuk semesta, sehingga nantinya menciptakan santri Indonesia sebagai mata air peradaban dunia.

C.   Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui konsep penyelesaian masalah yang ditemukan. Sedangkan manfaat dari penulisan ini agar santri mendapatkan wadah dan partner untuk mengoptimalisasikan perannya sebagai penerus ilmu para ulama (reproducing ulama) dalam bidang penelitian, untuk pesantren khususnya dan umumnya untuk pemerintah agar hasil riset Indonesia dapat terus meningkat, dan untuk

KAJIAN PUSTAKA

 Santri sebagai Agent of Change

Peran santri tidak hanya terbatas pada kegiatan pembelajaran kitab kuning di pesantren saja, lebih dari itu santri dituntut untuk menyesuaikan diri dengan memupuk ilmu di perpustakaan atau jaringan yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang sedang ditempuh tetapi lebih dari itu (Cahyono, 2019). Santri mendapatkan kedudukan yang tinggi di kalangan masyarakat agamis karena sebagai kaum intelektual muda untuk mengambil peran secara professional sebagai calon ulama di masa mendatang. Kajian mengenai penjelasan peran santri sebagai agent of change sangatlah luas meliputi agen perubahan bidang pendidikan, pemberdayaan sosial, pembangunan ekonomi, pengabdian masyarakat, dan lain sebagainya (Tutik, 2020).

Masyarakat yang masuk pada strata bawah, lazimnya masih tergolong masyarakat yang tidak terdidik (Istichomaharani dan Habibah, 2016). Maka dari itu, peran santri sebagai agen perubahan sangat diharapkan membawa perubahan progresif ditengah masyarakat sekarang dan nanti. Memajukan kunci perubahan yaitu pendidikan yang tidak hanya menghasilkan output santri berkualitas dengan how to know things tetapi juga menghasilkan santri kredibelitas dengan how to do things.

B.   Langkah Santri Dalam Menjaga Bumi Dan Menebar Rahmat Untuk Semesta Di Bidang Pendidikan

Pendidikan harus dilaksanakan dengan kesadaran dan kesungguhan yang tinggi untuk menciptakan masyarakat beradab, masyarakat yang memiliki eminensi atau derajat kecakapan yang tinggi dan luas sehingga mampu menjadi aktivis  kebaikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia (Ali, dkk 2020). Pendidikan yang diharapkan adalah pendidikan yang mampu membawa manusia Indonesia 2045 menjadi manusia yang mempunyai kualitas dan kapabilitas dengan menunjukkan diri melalui karya- karyanya. Output yang diharapkan adalah generasi yang tidak hanya mendapat dukungan materiil namun juga dukungan moril. Pendidikan merupakan media yang

paling utama dalam pembangunan karakter generasi emas dengan berdasar pada Pancasila yang memuat nilai kejujuran, nilai kebenaran dan nilai keadilan. Dalam hal ini pentingnya diadakan proses sosialisasi melalui trilogi pendidikan yakni adanya kontinuitas penanaman nilai-nilai dalam keluarga sebagai sekolah pertama manusia, kemudian sekolah yang berperan sistematis dan metodologis sebagai sekolah kedua, dan kehidupan sosial masyarakat yang menjadi tuntutan generasi agar dapat membangun karakter generasi yang pancasilais (Abi, 2017).

PEMBAHASAN

“San Rise App” (Santri Research Partner)

Saat ini pendidikan Indonesia masih tergolong pada kelompok dibawah rata-rata dari negara-negara di Asia maupun Eropa. Pemeringkatan laporan yang dipublikasikan oleh INSEAS yang disusun berdasar dan menekan pada bidang pendidikan menunjukkan angka rendahnya aspek pendidikan Indonesia yang menjadi ukuran salah satunya adalah jumlah hasil riset dan jurnal ilmiah.2 Rendahnya pemeringkatan tersebut tentunya didasari oleh beberapa alasan yang menyebabkan tidak banyaknya yang mengambil peran dalam bidang penelitian khususnya santri sebagai kaum cendekiawan muslim muda.

Faktor-faktor yang menjadi penghambat santri untuk tidak mengambil peran dalam bidang penelitian salah satunya adalah kurangnya dorongan atau motivasi dari eksternal pesantren yang masih menganut pikiran konservatif. Untuk mengatasi problematika seperti itu, diperlukan ide dengan berupaya memanfaatkan teknologi saat ini. Dunia termasuk Indonesia saat ini tengah memasuki era teknologi 4.0 yang setiap bidang kegiatan selalu mengandalkan canggihnya teknologi. Hadirnya inovasi perancangan aplikasi “San Rise App” sebagai bentuk kepedulian penulis agar santri yang belum memiliki niatan atau tidak ingin terjun ke dalam bidang penelitian bisa termotivasi dengan adanya aplikasi ini.

Alur penggunaan dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Login. Pengguna mengisi identitas akun dengan email dan password. Jika belum mempunyai akun, pengguna akan diarahkan untuk membuat akun terlebih dahulu.
  2. Menu akan tersedia pada halaman utama setelah berhasil masuk dengan akun. Akan ada berbagai menu menarik yang akan ditampilkan seperti tentang keilmiahan, data riset berbagai negara, fakta tentang riset Indonesia, partner, hasil record, maupun pengaturan.
  3. Pengguna melakukan pencarian partner dengan menekan menu partner.
  4. Pengguna akan disuguhkan berbagai profil data dari berbagai santri di seluruh pelosok negeri yang ingin dijadikan partner. Sesuai atau tidak pengguna yang menentukan
  5. Materi yang diinginkan untuk dibahas bersama partner dapat dimasukkan atau ditulis ke dalam kolom tambahkan materi yang diinginkan.
  6. Penentuan jadwal bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak; partner dan pengguna.
  7. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan setelah kedua belah pihak menyepakati jadwal yang sudah ditentukan. Dalam pelaksanaan ini akan tersedia fitur recording untuk memudahkan pembelajaran. Hasil dari recording dapat dilihat di menu awal pada menu hasil record.
  8. Durasi pembelajaran terlaksana selama 1 Setelah pembelajaran bersama partner, pengguna akan mendapatkan output berupa wawasan baru dan tentunya hasil record yang tadi sudah dijelaskan.
  9. Pengguna dapat mengakhiri pembelajaran dengan menekan keluar kemudian

logout pada menu utama.

Gagasan ini tercipta dilatar belakangi oleh hasil observasi yang dilakukan terhadap beberapa santri yang menyatakan jawaban bahwa mereka hakikatnya mempunyai keinginan untuk aktif dalam bidang penelitian. Namun diperlukan faktor eksternal agar dapat menunjang hal tersebut. Salah satunya adalah aplikasi San Rise

yang bertemakan pendidikan. Di sini para santri dengan mudah mencari partner yang bersedia berbagi ilmu mengenai penelitian dan menjadi motivasi tersendiri bagi mereka. Santri diharapkan menjadi pionir masyarakat untuk bersama-sama turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Diharapkan agar santri dapat aktif menjadi peneliti muda agar pesantren dan Indonesia tidak lagi dianggap sebelah mata oleh dunia. Dan santri Indonesia dapat menjadi sumber mata air peradaban dunia.

Orang yang dijadikan partner dalam aplikasi ini adalah mereka para santri/alumni pesantren yang sudah mempunyai banyak pengalaman penelitian baik di tingkat nasional maupun internasional. Dimaksudkan agar proses pelaksanaan pembelajaran nantinya akan “cair” sebagaimana mestinya, karena yang berperan di sini adalah mereka santri yang rentang usianya tidak beda jauh. Masyarakat umumpun dapat mengakses aplikasi ini karena aplikasi tersebut tidak hanya berlaku bagi santri saja.

PENUTUP

 Simpulan

Penelitian merupakan salah satu yang termasuk dalam bidang pendidikan. Terdapat banyak manfaat dari hasil penelitian yang dapat menjadi media pengambilan solusi dari berbagai permasalahan yang ada di masyarakat agar masyarakat Indonesia siap dalam rangka menebar rahmat untuk semesta terkhusus di kalangan pesantren yang menjadi subjek utamanya yaitu seorang santri. Namun yang terjadi tidaklah sesuai dengan ekspektasi yang diinginkan. Santri yang diharapkan sebagai agent of change agar turut berpartisipasi dalam kegiatan penelitian, ternyata tidak sedikit santri yang belum sadar dalam artian “mau” untuk terjun dalam bidang penelitian karena salah satu alasannya adalah kurangnya motivasi eksternal. Kurangnya penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran agar pikiran kritis santri dapat diasah juga menjadi salah satu faktor rendahnya minat santri dalam bidang riset di Indonesia. Oleh karena itu, gagasan rancangan pembuatan aplikasi San Rise diharapkan menjadi jawaban dari permasalahan tersebut.

B.   Saran

Dilihat dari seluruh pemaparan, urgensi dari tulisan ini adalah dapat dibentuknya pemuda Indonesia khususnya santri yang berjiwa intelek tidak hanya bisa menerapkan

tetapi juga dapat mengembangkan keilmuan melalui penelitian. Harapannya adalah gagasan inovasi dari penulis dapat ditingkatkan melalui penelitian selanjutnya agar dapat menjadi penanggulangan dari permasalahan-permasalahan yang ada.

DAFTAR RUJUKAN

 Abi, A.R. 2017. Paradigma Membangun Generasi Emas Indonesia Tahun 2045. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 2 (2): 85-90

Ali, M. et al. 2020. Arah Kompetensi Generasi Indonesia Menuju 2045. Jakarta Selatan.

IDN: Badan Standar Nasional Pendidikan

Cahyono, H. 2019. Peran Santri di Masyarakat. De Banten-Bode: Jurnal Pengabdian Masyarakat Setiabudhi. 1 (1): 32-43

Gerintya, Scholastica. 2019. Indeks Pendidikan Indonesia Rendah, Daya Saing pun Lemah URL: https://tirto.id/indeks-pendidikan-indonesia-rendah-daya-saing- pun-lemah-dnvR. Diakses Pada Tanggal 09 Oktober 2021

Istichomaharani, I.S., Habibah, S.S. 2016. Mewujudkan Peran Santri Sebagai “Agent of Change, Social Control, dan Iron Stock”

Laoli, Noverius. 2020. Penyebab Pengembangan Riset di Indonesia Tertinggal Jauh dari Negara Lain URL: https://nasional.kontan.co.id/news/penyebab-pengembangan- riset-di-indonesia-tertinggal-jauh-dari-negara-lain. Diakses Pada Tanggal 09 Oktober 2021

Todaro, M. 2006. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Erlangga

Tutik, T.T. 2020. Peran Santri sebagai Social Control dan Agent of Change dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. UIN Sunan Ampel Surabaya.

*Muhammad Fahmi Reksa Alfarisi, Finalis Duta santri Nasional 2021,  Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung. Jurusan Hukum Keluarga/Fakultas Syariah dan Hukum, sekaligus santri Pondok Pesantren Modern Al-Mu’awanah Bandung. Sur-el: mfahmireksa@gmail.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here