Pertemuan Dua samudera

Wafa merasa bersalah. Karena dia, Hilda berlari dan tersandung hingga terkilir, dan tadi karena dia mengagetkan Hilda, kakinya yang masih sakit malah kembali menendang meja.

“Oh ya sudah, ibu hanya mengingatkan besok pengajian rutin karyawan laundry. Besok kamu bisa ngisi ngaji? Kalau kamu masih belum sehat biar diganti Aulia dulu atau biar Wafa yang ngisi pengajian, mumpung dia lagi di rumah.” Bu Yanah terlihat mencemaskan kaki Hilda.

“Saget bu, besok saya ke rumah.”

“Syukurlah, ya sudah kami mau pergi dulu. Oh ya bilang ke Nur kalau nanti sore belikan jamu seperti biasa di pasar Bantengan dan antar ke rumah ya!”

“Njeh bu baik,” jawab Hilda.

Wafa berjalan dan memasuki mobil, dia melirik Hilda yang menundukkan wajahnya. Baginya misteri Hilda tak pernah mudah dipecahkan. Wafa masih memikirkan sebenarnya apa yang dilakukan Hilda di sini bersama ibunya dan apa yang dilakukannya di toko ayahnya. Kemudian sekarang Hilda tinggal di mana? bersama siapa?

Ingin rasanya Wafa menanyakan banyak hal kepada ibunya, tapi melihat ibunya sedang membaca laporan bisnisnya dia mengurungkan niatnya. Apalagi Wafa tidak ingin ibunya bertanya banyak hal tentang dari mana dirinya kenal Hilda, kenapa dirinya penasaran dengan kehidupan Hilda dan Wafa juga tidak ingin ibunya khawatir.

Satu satunya cara adalah dia harus bertanya langsung pada Hilda. Mobil berhenti di lampu merah perempatan Ketandan, Wafa membuka ponselnya mencari apakah nomer Hilda masih dia simpan.




Mohon Maaf, untuk Kisah Hilda kami hapus dari web, karena sudah masuk proses Edit untuk diterbitkan dalam bentuk Novel.

Teruntuk Sahabat Pecinta Kisah Hilda, penulis haturkan terima kasih sudah berkenan membaca kisah Hilda, dan tunggu kehadiran kisah Hilda dalam bentuk Novel pada awal tahun 2020.



*Cerbung Muyassaroh H, asal Panguragan Cirebon. Saat ini menetap di Wonocatur Baguntapan Bantul. Bersama keluarga kecilnya Ia menemani anak-anak di TPA Masjid Az-Zahrotun.
FB: Muyassaroh Hafidzoh
IG: muyassaroh_h 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here