Khitbahku Bukan dengan Cincin

Hilda kembali membaca pesan yang dikirim Wafa, segera dia balas, “mas, tidak baik berkirim pesan di tengah acara, sudah jangan ganggu aku!”

“Kamu yang selalu menggangguku, cepat tuliskan perasaanmu, setelah itu aku akan berhenti mengganggumu.” Jawab Wafa dalam pesannya. Hilda menghela nafas sambil menatap Wafa, kemudian membalas pesannya.

“Baca saja mataku, kamu akan mendapatkan jawabannya.” Pesan Hilda kembali terkirim untuk Wafa.

Wafa membuka pesan itu dan tersenyum setelah membacanya. Wafapun kembali mencuri pandang. Beberapa saat mata mereka bertemu dan seakan saling mengatakan sesuatu.

Gus Imam mencubit Wafa, dia tahu adiknya sedang dimabuk cinta dan mencoba menyadarkannya bahwa tidak baik memandangi perempuan yang belum halal baginya. Wafa pun terperanjat dan menunduk malu.

____________

Mohon Maaf, untuk Kisah Hilda kami hapus dari web, karena sudah masuk proses Edit untuk diterbitkan dalam bentuk Novel.

Teruntuk Sahabat Pecinta Kisah Hilda, penulis haturkan terima kasih sudah berkenan membaca kisah Hilda, dan tunggu kehadiran kisah Hilda dalam bentuk Novel pada awal tahun 2020.

Salam Cinta untuk Semuanya.

*Cerbung Muyassaroh H, asal Panguragan Cirebon. Saat ini menetap di Wonocatur Baguntapan Bantul. Bersama keluarga kecilnya Ia menemani anak-anak di TPA Masjid Az-Zahrotun.
FB: Muyassaroh Hafidzoh
IG: muyassaroh_h 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here