PRAMBANAN
Hilda memutar tubuhnya dan berjalan pelan ke arah bis dengan perasaan bingung, dia berusaha mencerna kalimat yang disampaikan Wafa. Kenapa kalimat tersebut membuat hatinya merasakan sesuatu yang entah apa itu.
“Hilda…!” teriak Wafa, Hilda kembali membalikkan tubuhnya.
“Terima kasih,” kata wafa dengan senyuman yang membuat Hilda terdiam memandang senyuman Wafa.
“Saya juga, terima kasih mas Wafa.”
Hilda kembali berjalan menuju bis.
“Ada apa dengan diriku?” kata Hilda sambil memegang dadanya.
***
Wafa tetap memandangi Hilda, sampai dia kembali duduk. Hilda menoleh ke arah jendela. Wafa melambaikan tangannya, dan saat itu Hilda tersenyum pada Wafa.
“Deg!”
Melihat senyum Hilda jantung Wafa seolah berhenti, lalu berderu kencang, dia memegang dadanya dan berjalan menuju mobilnya dengan perasaan yang mungkin seperti dikatakan Zulfi. Inikah Cinta?
“Tunggulah aku Hilda, tunggu sampai aku kembali. Aku akan mengatakan dengan jujur tentang perasaanku padamu.”
(Bersambung)
______
Mohon Maaf, untuk Kisah Hilda kami hapus dari web, karena sudah masuk proses Edit untuk diterbitkan dalam bentuk Novel.
Teruntuk Sahabat Pecinta Kisah Hilda, penulis haturkan terima kasih sudah berkenan membaca kisah Hilda, dan tunggu kehadiran kisah Hilda dalam bentuk Novel pada awal tahun 2020.
Salam Cinta untuk Semuanya.