PERJALANAN MENUJU PULANG (3)

Oleh: KH. Husein Muhammad Lalu apa yang terbaik? Pertanyaan penting kita adalah jalan manakah yang paling baik untuk kita tempuh menuju kembali kepada Allah?. Para ulama dan para bijakbestari (hukama) mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya banyak jalan menuju kepada-Nya. Tetapi jalan yang terbaik, termudah dan tercepat yang dapat mengantarkan kepada tempat persinggahan terakhir kita, kembali…

Read More

PERJALANAN MENUJU PULANG (2)

Oleh: KH. Husein Muhammad Abu al-Atahiyah, zahid penyair terkenal (w.828 M) dalam puisinya mengatakan : وما الدنيا وان كثرت وطابت   بها اللذات إلا كسراب يمر نعيمها بعد التذاذ    ويمضى ذاهبا مر السحاب “Segala yang dikejar manusia di dunia ini, meski begitu banyak dan enak, adalah bagai fatamorgana. Kenikmatan yang dirasakan itu akan lewat dan pergi…

Read More

TASAWWUF: PERJALANAN MENUJU PULANG (1)

Oleh: KH. Husein Muhammad Baru saja aku bicara dalam “zominar” yang diselenggarakan oleh PP. Maarif NU. PBNU”. Tema “Jalan Sufi menuju Insan Kamil”. Aku menyampaikan ini : Syeikh al-Islam Zakaria al-Anshari mendefinisikan tasawuf sebagai pengetahuan tentang cara-cara membersihkan jiwa, budi pekerti dan menghidupkan gerak lahiriyah untuk memperoleh kebahagiaan abadi. Tasawuf adalah pengetahuan tentang cara-cara menyusuri…

Read More

Kisah Cinta Abadi 14 (habis)

LAYLA-MAJNUN (14 -habis) Oleh: KH. Husein Muhammad Cinta Platonis Kisah cinta romantis (al-Hubb al-Udzry) Layla dan Qais di atas kemudian menginspirasi para sufi falsafi. Layla dijadikan simbol Sang Kekasih dan Keindahan, sedangkan Majnun sebagai simbol para pencari atau para pengembara (al-salik) dan para pencinta (al-muhibb), si perindu (al-‘Asyiq). Perjalanan menuju penyatuan antara Salik dan Sang…

Read More

Kisah Cinta Abadi 13

LAYLA-MAJNUN (13) Oleh: KH. Husein Muhammad Pohon pusara berpelukan Berita kematian Qais itu menyebar ke seluruh penjuru desa itu dan menciptakan kesedihan publik luas. Mereka berduka cita mendalam, seraya mendoakan husnul khatimah dan bertemu kekasihnya: Layla. Mereka lalu membawa tubuh Qais untuk dimandikan dan dishalati. Sesudah itu mereka berunding tentang di tanah mana Qais akan…

Read More

Kisah Cinta Abadi 12

LAYLA-MAJNUN (12) Oleh: KH. Husein Muhammad Qais menyusul Layla Manakala Qais mendengar berita kematian kekasihnya itu, ia menjerit keras sekali, suaranya terdengar oleh para Malaikat di langit. Ia meraung-raung untuk waktu yang panjang. Kawan-kawan setianya, para binatang, juga ikut menangis tersedu-sedu. Mereka mengeliling dalam duka nestapa. Qais pingsan, tak sadarkan diri untuk waktu yang cukup…

Read More

Kisah Cinta Abadi 11

LAYLA-MAJNUN (11) Oleh: KH. Husein Muhammad Kematian Layla Ada kontroversi dari para penulis Kisah Cinta Abadi Layla-Qais ini. Siapakah yang lebih dulu mati, Layla atau Qais? Tetapi cerita yang populer menyatakan bahwa Layla lebih dulu meninggal dunia sebelum kemudian dalam bilangan hari, Qais, kekasihnya, menyusulnya. Dikisahkan: Musim panas kembali tiba, ranting-ranting pepohonan meneteskan merah darah….

Read More

Kisah Cinta Abbadi 10

LAYLA -MAJNUN (10) Kesucian Layla Oleh: KH. Husein Muhammad Tampak jelas bahwa Layla adalah seorang perempuan yang meskipun secara hukum sudah menikah dengan seorang laki-laki, tetapi secara hakikat dia masih tetap perawan, tetap perempuan gadis. Atau dalam bahasa populer masih suci. Nizami sang penulis mengatakan, “Lakinnaha Tazhillu ‘Adzra” (tetapi Layla tetap perawan).” Demikian juga Qais,…

Read More

Kisah Cinta Abadi 9

LAYLA-MAJNUN (9)Qais membalas surat Layla Oleh: KH. Husein Muhammad Penulis lain menyampaikan kata-kata Layla dalam sumpahnya, “Aku bersumpah kepadamu, duhai kekasih hatiku, Aku mengikat kuat hatiku untuk mencintai Qais seperti cintaku kepada diriku sendiri. Aku kerahkan diriku menjaga seluruh ruhku dari sentuhan orang lain.” Dan akhirnya ia mengatakan : وَبِهَذَا اْلعَهْد الَّذِى أَرْتَبِطُّهُ بِكَ قَدْ…

Read More