Tak Bisa Padam
Mengharu biru, itulah suasana pembaiatan anggota pertama Garda Fatayat NU DIY pada Ahad, 27 Jumadil Ula 1440 H, yang bertepatan dengan tanggal 3 Februari 2019 M di Desa Sompok Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Garda Fatayat (GARFA) lahir karena kebutuhan jamaah dan masyarakat. Garfa sebagai pelopor perdamaian memiliki tiga tugas pokok, Fatayat tanggap bencana, pertolongan pertama, dan protokoler.
Garfa lahir dari tangan-tangan muda yg berhati bersih, bekerja ikhlas, tak kenal lelah dan keluh kesah. Kelahirannya pun seperti didukung semesta. Duh Gustiiiii….Allah Mahakasih kepada kami. Di setiap kegiatan bisa menggunakan alas bumiMu dan atap langitMu yang indah. Saat hujan yg deras di pagi setelah subuh berjamaah yg sebelumnya tahajud dan mujahadah, hujan berhenti seketika saat kami hendak menuju pelatihan outdoor. Hati kami pawang hujan-hujanMu, Ya Allah.
Doa-doa bayi yang hadir merestui pelatihan ibu-ibu mudanya yg menyusui anak kehidupan. Bahkan, calon pengantin pun tak mempersiapkan diri untuk menerima lamaran krn kecintaan pada organisasi ini. Dosa rasanya kalau mengabaikan cinta yg besar dari para sahabat muda ini.
Malam menjadi saksi, saat kami tunduk dan mencium harum merah putih dan bendera kebanggaan Fatayat. Lebur dalam haru tangis untuk berjanji membela negeri, menjaga ulama, dan berhidmat u kemanusiaan.
Entahlah….apa yang Kau anugerahkan kepada kami, hingga lisanku dengan lancar dan hidmat menyampaikan amanah sebelum baiat. Aku sendiri bahkan tidak bisa mengulangnya. Merinding kudukku saat pada titik ini…pengalaman yg maha dahsyat. Ekstase…seperti dituntun lisanku ini…menangis tumpah ruah air mataku.
Ya Allah anugerahkan kepada kami cinta yang tak bisa padam kepada kebaikan.
*Khotimatul Husna (Ketua PW Fatayat NU DIY)