Diklat Terpadu Dasar Garda Fatayat NU DIY angkatan pertama sukses diselenggarakan pada 2-3 Februari 2019 di SDN Sompok Imogiri, Bantul. Acara ini diikuti oleh 100 peserta kader perempuan dari berbagai wilayah se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Garda Fatayat atau disingkat dengan Garfa adalah wadah bagi kader perempuan muda yang memiliki kepedulian sosial dan kemanusiaan. Garfa menjadi program yang sangat penting yang akan menjadi bagian dari pengkaderan Fatayat NU. Agenda penting dalam Diklat Terpadu Dasar (DTD) Garfa adalah Latihan Kader Dasar (LKD) Fatayat NU hingga pembaiatan menjadi anggota Fatayat NU DIY. Kemudian hari kedua melakukan pelatihan Garfa hingga pembaiatan anggota Garfa.
Garda Fatayat ini memiliki tugas inti yaitu: Protokoler, Fatayat Tanggap Bencana (FATGANA), dan Pertolongan Pertama (Rescue). Garda Fatayat NU DIY merupakan respon atas kebutuhan masyarakat dan jamaah Nahdliyin khususnya dalam mengatasi persoalan sosial kemanusiaan. Khotimatul Husna, Ketua PW Fatayat NU DIY menatakan bahwa Garfa hadir sebagai agen perdamaian.
“Kader Garfa akan siap menjaga Negara, membela Ulama, dan berkhidmat untuk kemanusiaan. Jadi para kader Garfa ini bukan sekedar gagah-gagahan atau selesai pasca DTD tidak melakukan apapun, akan tetapi akan terus bergerak memberi kemaslahatan bagi umat,” tegas Khotimatul Husna, Ketua PW Fatayat NU DIY ketika memberi sambutan dalam acara pembukaan DTD Garfa.
Dalam pembukaan acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari PWNU DIY, Lurah Desa Sriharojo, Kepolisian setempat, dan juga seluruh Banom NU. KH. Fahmi Akbar Idris, wakil ketua PWNU DIY menjelaskan dalam sambutannya bahwa adanya kegiatan Garfa ini sesuai dengan amanah muktamar NU Jombang.
“DTD Garfa ini sesuai dengan amanah Muktamar NU Jombang pada 2015 lalu, bahwa pengurus NU maupun Banom NU untuk melakukan pengkaderan, nah Garfa ini merupakan salah satu bentuk pengakaderan fungsional. Semoga ke depan anggota Garfa menjadi perempuan-perempuan yang kuat, mandiri dan mampu mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan,” jelas KH. Fahmi Idris.
Sahabat Fetra selaku ketua panitia kegiatan ini pun merasa bangga dan terharu, berkat kinerja semua pihak acara DTD pertama ini sukses diselenggarakan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, kita semua menjadi bagian sejarah dari gerakan perempuan muda NU. Tanpa bantuan semua pihak, terutama panitia maka kegiatan ini tak bisa berjalan dengan baik. Semoga kita semua menjadi santri Mbah Hasyim Asy’ari yang kelak bersama-sama berkumpul di surga,” Jelas Fetra ketika rapat evaluasi pasca acara.
Selanjutnya akan ada DTD Garfa angkatan kedua, PW Fatayat NU DIY berharap pelaksanaan DTD Angkatan kedua bisa lebih baik lagi (iys)