Bantul (05/08/20), Pimpinan Wilayah Fatayat NU DIY bekerjasama dengan Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Kec. Pleret menggelar acara Santunan Anak Yatim dan Dhu’afa serta Do’a Bersama untuk memperingati hari 10 Muharrom 1442 H. Pelaksanaan acara ini sesungguhnya merupakan bagian dari serangkaian acara turba PW Fatayat NU tahun 2020. Dalam kegiatan turba ini, PAC Fatayat NU Pleret menjadi tuan rumah sekaligus pelaksana acara. Acara yang berlangsung mulai siang hingga sore hari ini dihadiri kurang lebih 100 orang yang terdiri dari panitia, peserta undangan (MWC NU, Ansor, Banser, GARFA,IPNU-IPPNU, Anak Yatim dan Dhu’afa) serta beberapa tokoh NU setempat.
Selain penyerahan santunan kepada anak yatim dan dhua’afa yang dilakukan oleh PAC Fatayat NU kec. Pleret, dalam kegiatan ini Ibu Nyai Khotimatul Husna selaku Ketua PW Fatayat NU DIY juga membagikan bantuan bibit tanaman buah gratis kepada warga Pleret. Ibu Nyai Khotim menjelaskan bahwa pembagian bibit gratis tersebut merupakan inisiatif Fatawayat NU DIY sebagai upaya konkret untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah kondisi pandemic covid-19.
Usai acara santunan dan pembagian bibit gratis, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh KH.Abudul Halim Muslih selaku Wakil Bupati Bantul yang hadir memberikan sambutan dan apresiasi kegiatan social ini. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa pada tahun 2026 NU diprediksikan akan mencapai masa an nahdlah ast- tsaniyah (kebangkitan ke-2). Oleh karena itu, seluruh warga NU harus mempersiapkan diri melalui gerakan-gerakan nyata seperti yang telah dilakukan oleh Fatayat NU DIY pada hari ini. Peningkatan solidaritas di internal NU juga harus ditingkatkan untuk bisa membangun sinergi gerakan yang nyata bagi masyarakat. Sebab, menurut beliau kesolidan dalam berorganisasi merupakan syarat mutlak bagi majunya sebuah organisasi.
Di sesi akhir acara ini diisi dengan tausiyah dan doa bersama oleh Gus Irfan Chalimi yang kini juga menjabat sebagai ketua Gerakan Pemuda Ansor Bantul. Dalam tausiayahnya beliau menyampaikan bahwa NU harus terus meningkatkan SDM (sumber daya manusia) untuk bisa mengimbangi dan menyusaikan diri dengan laju perkembangan zaman yang semakin pesat. Menurut beliau, hal tersebut bisa diawali dengan pembuatan perencanaan kerja organisasi berjangka (jangka pendek dan jangka panjang) yang matang yang beliau sebut sebagai blue print. Rencana keja (blue print) tersebut kemudian ditindaklanjuti dan direalisasikan oleh seluruh banom NU yang memiliki peran strategis di masyarkat seperti Fatayat NU dan banom-banom NU yang lain.(DN)