Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan sebuah bangsa. Peran penting ini juga melekat di Fatayat NU, sebagai bagian dari organisasi dengan kader puluhan ribu di seluruh pelosok Indonesia. Upaya ikut serta membangun bangsa juga dilakukan oleh Pengurus Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kali ini, PW Fatayat NU D.I Yogyakarta bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia mengadakan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Perempuan Penggerak Masyarakat yang berlangsung 10-11 September 2022. Bertempat di Aula Parangkusumo, Ros In Hotel Yogyakarta acara kali ini mengangkat tema “Memperkuat Khidmah dan Sinergi Akar Rumput”. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 120-an dari pengurus dan seluruh tamu undangan.
Maryam Fithriati, S.S., M.Si., MSW. Ketua PW Fatayat NU D.I. Yogyakarta dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi momen yang sangat penting. Beliau menyampaikan bahwa sosiaslisasi ini merupakan rangkaian acara rapat kerja yang akan menentukan kegiatan Fatayat NU D.I Yogyakarta untuk 5 tahun kedepan yakni hinggal 2027.
“Kegiatan ini tentunya mempunyai fungsi internalisasi ideologi Pancasila. Kami berharap, Pancasila bukan hanya jargon dan bukan hanya tulisan pada buku anak-anak, tapi juga internalisasi kehidupan perempuan dan anak. Karena perempuan menjadi tonggak pembangunan,” jelasnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa Fatayat NU D.I Yogyakarta dalam 4 tahun kedepan akan membentuk 100% ranting di setiap desa. Fatayat NU D.I Yogyakarta bisa menjadi duta Pancasila dengan mengajak seluruh struktur nasional hingga tingkat desa. Maka Pancasila sebagai laku dan nilai sehari-hari bisa direalisasikan dengan mudah.
“Kita juga punya BLK (Balai Latihan Kerja) Komunitas yang konsen pada fashion. Pada hari ini, kita juga menghadirkan salah satu narasumber yang berlatar belakang sebagai desaigner di DIY. Dalam forum ini, kami berharap bisa membahas beberapa isu yakni ekonomi dan pemberdayaan perempuan,” imbuhnya lagi. Dalam kegiatan ini, panitia juga menyediakan layanan kids corner. Menurutnya, Fatayat NU D.I Yogyakarta akan selalu mengikutsertakan anak-anak kita dalam semua kegiatan.
Senada dengan Ketua PW Fatayat NU D.I Yogyakarta, Maryam Fithriati, S.S., M.Si., MSW. Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Republik Indonesia Ir. Prakoso, M.M., juga berharap Fatayat NU bisa menjadi mitra BPIP dalam pembumian Pancasila. Beliau menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting di semua level baik mikro, meso maupun makro.
“Sinergi dan kepemilikan bersama asas Pancasila akan memperkaya wacara dalam pembumian Ideologi Pancasila kepada masyarakat, khsusunya kaum Nahdliyin. Kerjasama ini ingin menampilkan praktik baik bagaimana Ideologi Pancasila diaktualisasikan oleh berbagai aktor masyakatar. Sehingga, Pancasila bukan ideologi yang mandeg. Ideologi Pancasila juga relevan dalam penguatan Indonesia ini atau “living ideologi” hingga masa yang akan datang. Pancasila juga menjadi pemersatu, bintang penuntun kemana bangsa ini akan dibentuk menjadi adil dan Makmur,” jelasnya.
Ir. Prakoso, M.M., menyampaikan bahwa peran perempuan sangat penting, bisa dilihat dari perannya sebagai ibu. “Ibu adalah se’’kolah yang pertama, dimana mendidik anak dari kandungan sampai nanti,” imbuhnya. Pada level meso, perempuan memiliki peran sosial, bukan hanya sebagai individu, perempuan juga terlibat dalam perubahan sosial. Peran penting perempuan juga sebagai manajer sosial antara keluarga dengan masyarakat di sekitarnya dan bangsa ini, yang pada akhirnya perempuan berperan sebagai penghubung budaya.
Pada level makro, banyak keterlibatan perempuan dalam dunia politik. “Ruang-ruang perempuan semakin meluas dibuktikan dengan adanya presiden ke-5 perempuan yakni Ibu Megawati Sukarno Putri, dan masih banyak lagi peran perempuan-perempuan dalam pembangunan,” imbuhnya. Menurutnya, Kerjasama BPIP kali ini dengan Fatayat NU D.I Yogyakarta sebagai ormas perempuan yang memiliki jaringan hingga akar rumput merupakan Langkah strategis dalam pembumian Pancasila.
Mewakili Ketua PWNU D.I Yogyakarta, Dr. H. Ahmad Zuhdi Muhdlor yang berhalangan hadir pada kesempatan kali ini, Wakil Ketua PWNU Kiai Mashuri, M.Sos., menyampaikan kebangganan terhadap kegiatan ini. Beliau juga berharap dalam melaksanakan program-program di 5 tahun kedepan, Fatayat NU D.I Yogyakarta pada kepengurusan ini harus berbeda, periode hari ini harus lebih baik, lebih hebat dan lebih maju dari kepengurusan sebelumnya.
“Kita akan memasuki 1 abad nahdlatul ulama. Ketika 100 tahun ada sebuah teori yang merumuskan bahwa organisasi akan menjadi hebat atau tenggelam, maju atau terpuruk dilihat dari siklus 100 tahun,” jelasnya. Fatayat NU D.I Yogyakarta bisa menjadi tonggak penguatan Ideologi Pancasila. “Siapapun yang ingin merongrong dan ingin mengubah Pancasila, Fatayat harus ada di depan dan melawan elemen masyarakat yang lain,” imbuhnya.
Joko Nuryanto, S.H, M.Si. mewakili Gubernur D.I Yogyakarta menyampaikan bahwa kran demokrasi yang terbuka lebar telah membawa masuk berbagai ideologi baru ke dalam sistem pemerintahan. Maka penting sekalia bagi kita untuk terus menguatkan ideologi bangsa ini yakni Pancasila. “Di lingkup keluarga, nilai Pancasila bisa diajarkan pada anak agar bisa bertindak sesuai dengan nilai luhur Pancasila. Melalui Fatayat, perempuan juga bisa ikut andil dalam memahamkan nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Pada sosialisasi kali ini narasumber yang menyampaikan materi antara lain ialah Dr. Mahnan Marbawi, M.A. selaku Plt Direktur Pelaksanaan Diklat BPIP RI, Hj. Margaret Aliyatul Maimunnah selaku Ketua PP Fatayat NU, Dr. H. Ahmad Zuhdi Muhdlor selaku Ketua PWNU DIY, Dr. H. Hilmy Muhammad selaku Dewan Perwakilan Daerah RI Provinsi DIY, Wisnu Hermawan, S.P.,M.T. selaku Kabid Layanan Kewirausahaan KUKM Dinkop DIY, Dra.Hj. Sofiatun Gudono, MSi. Selaku Fashion Designer, serta Dra. I G. Agung Putri Astrid K., M.A. Stafsus Kemen PPA.
Sosialisasi kali ini diikuti oleh lembaga-lembaga dibawah kepengurusan PWNU DIY seperti LKKNU DIY, LKNU, LAKPESDAM, PERGUNU, PW IPNU dan PW IPPNU. Beberapa mitra yang turut hadir ialah lembaga mitra PW Fatayat NU Lintas iman seperti Srikandi lintas Iman, SP Kinasih, perempuan penghayat, santri wariah Al-Fatah dan beberapa organisasi Islam lainnya. Beberapa lembaga lain yang turut hadir dalam acara ini ialah RIFKA ANNISA, MITRA WACANA, DPD KNPI DIY, Direktorat Gender Equality and Social Inclusion UNU DIY, PWS UIN Sunan Kalijaga, PWS UGM, PSW UNY, Gusdurian Jogja, PW Nasyiatul Aisyiyah, PW Aisyiyah, PKK DIY, PKBI DIY, Komunitas Difabel Perempuan, PC KORPRI Sleman, PC KORPRI Bantul serta PC KORPRI Kota, SAPDA, LKiS, JP3M DIY, dan IWAPI.
(Media Fatayat NU DIY)