Sebagai bagian dari Pendampingan Tindak Lanjut, peserta Latihan Kader Dasar PW Fatayat NU DIY menyelenggarakan Workshop ini mengusung tiga materi yaitu (1) komunikasi dan membangun jaringan, (2) Demokrasi, HAM, dan Hak Asasi Perempuan, serta (3) Pemberdayaan Ekonomi Perempuan. Kegiatan dilaksanakan pada Ahad, 29 Januari 2023 bertempat di ruang rapat Gedung PWNU D.I. Yogyakarta dengan konsep interaktif dimana narasumber sekaligus berperan sebagai fasilitator sehingga penyampaian materi dapat terserap lebih maksimal. Workshop ini diikuti oleh kader fatayat perwakilan PAC, PC, dan pengurus bidang dibawah naungan PW Fatayat NU DIY yang sebelumnya telah melaksanakan Latihan Kader Dasar (LKD) pada 10-11 Desember 2022 di Mangunan, Bantul.
Mengusung tema “Kader Berdaya, Bergerak Bersama”, workshop ini diharapkan mampu memberikan materi tambahan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kader fatayat NU D.I. Yogyakarta. Materi pertama disampaikan oleh sahabat Maryam Fithriati, S.S., M.Si., MSW. Beliau merupakan ketua PW Fatayat NU D.I. Yogyakarta yang juga membuka acara pada hari ini. Sahabat Vivin, panggilan akrab beliau, menjelaskan bahwa komunikasi merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang kader fatayat. Dengan mengetahui dan memahami arti komunikasi akan memudahkan kita dalam menyampaikan opini dan membangun jaringan. Sebagai kader fatayat, memiliki kemampuan komunikasi yang baik itu penting karena dengan sharing knowledge, kita akan mendapatkan pengalaman baru dimana akan memberikan peluang baru, mentoring sehingga memperbesar peluang promosi diri dan Fatayat sendiri untuk semakin dikenal dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Materi kedua disampaikan oleh sahabat Vitrin Haryanti, S.Pd. mengenai Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Hak Asasi Perempuan. Pada sesi ini peserta melakukan FGD dengan studi kasus terkait beberapa permasalahan perampasan Hak Asasi Perempuan. Bersama sahabat Siti Munawaroh sebagai fasilitator, kelompok pertama mendiskusikan mengenai pemaksaan penggunaan hijab di sekolah negeri dan kelompok kedua membahas pelecehan seksual di lingkungan pesantren. Diskusi berlangsung seru dan menarik dimana setiap kelompok menyampaikan pandangan mereka terkait kasus tersebut. Kader fatayat harapannya dapat menjadi garda terdepan dalam menyuarakan dan melindungi hak asasi perempuan karena sampai saat ini masih banyak perempuan yang terdiskriminasi dalam pemenuhan hak mereka.
Pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai materi terakhir dipaparkan oleh sahabat Linda Nurfitria Astuti, S.S. M.Hum dimana harapannya setelah ini kader fatayat mampu berdaya baik secara ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dll. Beberapa bentuk partisipasi perempuan dalam pemberdayaan perempuan dapat dilakukan dengan menjadi pelaku umkm/wirausahawan, pengatur/pengontrol keuangan keluarga, pemangku kebijakan public, tanggap ekonomi digital, investor, karyawan dengan sikap kritis, kegiatan menabung dan membentuk kelompok/usaha kolektif. PW fatayat NU DIY memiliki beberapa gerakan dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi perempuan yaitu membentuk komunitas UMKM Fatayat NU, BLK komunitas, dan Koperasi Yasmin yang sudah legal pendiriannya. PW fatayat NU DIY secara ekonomi juga didukung oleh jaringan baik internal (Fatayat NU se Indonesia dalam semua tingkatan) dan eksternal (Dinas Koperasi dan UMKM DIY, KEMNAKER, PT. Sritex, HPN, Basmala, OMNI. PW Fatayat NU DIY melalui koperasi yamin, mengajak kader untuk bersama membangun kemandirian ekonomi perempuan.
Acara ditutup dengan evaluasi dan pembagian doorprize untuk para peserta oleh pengurus bidang OPP sebagai tuan rumah penyelenggara program kerja. Semoga rangkaian Latihan Kaderisasi Dasar ini dapat menjadi landasan dalam mewujudkan kader fatayat NU yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, beramal saleh, cakap, bertanggung jawab, berguna bagi agama, nusa, bangsa dan negara.
Kontributor : Lutfina (Bidang Media dan Teknologi Informasi PW Fatayat NU DIY)