Pengukuhan PW Fatayat NU DIY oleh KH. Zuhdi Mudhor, Ketua PWNU DIY
Keluarga memiliki peran penting dalam proses sosialisasi. Di dalam keluarga, seorang anak belajar tentang norma dan nilai kehidupan yang bisa menjadi bekal dalam pembentukan karakternya. Maka dari itu, isu mengenai keluarga menjadi isu yang menarik.
Merespon hal ini, Pengurus Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogyakarta mengangkat isu kesehatan dan ekonomi keluarga. Beberapa rangkaian acara pelantikan salah satunya ialah Talkshow dengan tema “Perempuan Sehat, keluarga Kuat, Indonesia Hebat” (31/07/2022). Tersedia pula stand konseling kesehatan yang bisa diikuti secara gratis. Selain Talkshow dan konseling kesehatan, sebagai bagian dari dukungan ekonomi, terdapat bazar produk UMKM dari masing-masing pengurus cabang Fatayat NU Yogyakarta yakni kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.
Dalam sambutannya setelah dikukuhkan, Maryam Fithriati, S.S., M.Si., MSW. sebagai Ketua PW Fatayat NU D.I. Yogyakarta meminta dukungan dan Kerjasama dari berbagai lembaga NU untuk mendukung kegiatan-kegiatan Fatayat NU D.I Yogyakarta. “Meneruskan semangat perjuangan kepengurusan sebelumnya, PW Fatayat NU DIY masa khidmat 2022-2027 ingin menguatkan sumbangsih organisasi untuk penguatan basis, peningkatan layanan untuk komunitas (terutama dalam isu-isu perempuan, anak dan keluarga), kemitraan dengan berbagai organisasi internal NU dan eksternal jamiyyah, termasuk dengan unsur Pemerintahan Daerah,” jelasnya.
Beliau menjelaskan bahwa, sebagai jamiyyah, NU DIY memiliki modal dan dinamika yang luar biasa. Tradisi dan praktik budaya NU DIY membangun pondasi moderatisme beragama, yang saya yakin akan sangat menentukan wajah hubungan agama dan negara di Indonesia secara umum. Semangat berorganisasi juga sedang tumbuh sangat subur di DIY dengan cerita-cerita inspiratif dari bawah seperti penggalangan koin NU dan perbaikan layanan untuk jamaah.
Kami bangga perempuan IPPNU, Fatayat dan Muslimat membentuk separuh dari NU. Kader-kader perempuan NU sudah dan selalu siap menyokong kemajuan jamiyyah. Dengan ribuan kader yang kami miliki, yang bekerja merajut simpul-simpul peradaban mulai dari tingkat basis, PW Fatayat NU DIY siap bahu membahu dengan semua unsur NU termasuk mengelola koin NU agar semakin berperspektif gender dan mendatangkan maslahah yang semakin besar,” imbuhnya.
Siap memberi dukungan kegiatan-kegiatan Fatayat NU D.I Yogyakarta, KH. Zuhdi Muhdlorn Ketua PW NU D.I Yogyakarta memberi nasihat kepada pengurus baru PW Fatayat NU D.I Yogyakarta untuk memiliki modal dalam memangun gerakan. Salah satu modal gerakan di era ini ialah peningkatan terhadap kapasitas diri.
3 kapasitas utama yang harus dimiliki ialah pertama, kapasitas keagamaan yang diikuti dengan pemahaman terhadap NU,” tuturnya. Dua kapasitas lainnya menurut beliau ialah Kapasitas Intelektualitas. Kapasitas ini bisa terimplementasikan dari efektifitas kerja, yaki setiap kerja harus terukur dan semua harus terdokumentasi dengan sebaik-baiknya. “Kapasitas ketiga ialah kapasitas sosial dan kemanusiaan. Fatayat tidak boleh merem terhadap problem sosial,” imbuhnya.
Menurutnya lagi, sebagai organisasi dengan jumlah masa yang besar, NU juga memiliki tanggungjawab dalam memberikan corak bagi masyarakat Indonesia. “Beban ini bukan main main, oleh karena itu seluruh jajaran NU diharapkan bekerja semaksimal mungkin untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa,” imbuhnya lagi.
Ucapan selamat juga diberikan oleh Dr. H. Fahmi Akbar Idris selaku pengurus PBNU. Dalam sambutan langsungnya, beliau memberikan motivasi bahwa gerakan pengurus PW fatayat NU D.I Yogyakarta sebelumnya bisa dilanjutkan. Penguatan Garfa, Duta Santri, serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Semoga NU semakin maju, semakin baik dan memberikan manfaat sebanyak banyaknya,” harapnya.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan launching Rumah Kemanusiaan Sembada – LKP3A PC Fatayat NU Kabupaten Sleman. Serta Talkshow Kesehatan yang diisi oleh drg. Pembajun Setyaningastuti (kepala Dinas Kesehatan DIY dan Esti Yulianingsih dari PKBI. Acara Pengukuhan yang berlangsung di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran dan didukung oleh beberapa lembaga yakni Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Pemerintah D.I Yogyakarta, Polda D.I Yogyakarta, PBNU, PW LKNU D.I Yogyakarta, TVNU, LAZIZNU, LPPM UNU, NAHNU TV, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Dinas Kesehatan, PKBI D.I Yogyakarta, Perwakilan Tenda Mulia, serta lembaga-lembaga banom NU lainnya. (tim media PW Fatayat NU DIY)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here