FATAYATDIY. Pada tanggal 13-14 September 2019 PW Fatayat NU DIY mengadakan Ziarah wali dan sowan para ulama. Bukan hanya pengurus wilayah, tapi panitia ziarah membuka juga untuk seluruh kader fatayat cabang hingga ranting. Berikut adalah pengalaman ziarah yang ditulis oleh Khotimatul Husna, ketua PW Fatayat NU DIY.
Catatan Ziarah dan Sowa Ulama
Dua tradisi ini sangat kuat di kalangan Nahdliyin, ziarah wali dan sowan ulama. Apa penting dan perlunya? Jelas penting dan pasti perlu karena itulah Fatayat sebagai generasi muda perempuan NU merawat dan menjaganya.
Pada intinya, dua tradisi ini didasarkan pada kecintaan terhadap ilmu dan orang yg berilmu (ulama). Syaratnya tidak cukup alim saja, tapi dengan ilmunya para alim ini memberikan kemanfaatan dan kasih sayang untuk seluruh alam.
Inilah point, mengapa kami sowan, karena dengan menatap wajah para alim ini hati menjadi tenteram. Pantulan dari hati yg bersih. Untuk itulah, doa dan nasehat selalu kami minta ketika bersimpuh di sisi para alim ini. Juga tentunya kita berupaya meneladani jalan hidup para alim yang tidak pernah berhenti mensyiarkan Islam dg cara yg ramah dengan menjalani hidup yang seimbang. “Tidak berlebih-lebihan dalam segala hal, termasuk dlm berjuang,” begitu pesan Gus Mus.
Lalu, dlm ziarah wali, selain untuk mendoakan juga
untuk ngalap berkah dan yg terpenting kita bisa meneladani perjuangan para wali
dalam meninggikan kalimat Allah.
Seperti yg selalu saya yakini, kalau ikhlas semua
menjadi mudah dan di NU itu modalnya bismillah…hehe. Bagaimana tidak, perjalanan
ini, dengan biaya cukup murah Rp 120rb/orang plus dua kali makan. Di
rapat-rapat awal, beberapa teman menyarankan, “Ayo, Mbak, dinaikkan saja
biayanya biar kita tidak tombok.”
“Tidak,” jawabku keukeuh.
Kalau begitu cari bis yang harganya agak miring. Disampaikan beberapa pilihan bis murah. “Kita harus tetap bis yg terbaik *B*m*, krn ini terkait kenyamanan dan keselamatan banyak orang,” pungkasku.
Benar juga, kemudahan demi kemudahan datang dari banyak orang dan akhirnya tetap berangkat. Itulah keajaiban NU. Masih tidak percaya Gaes…NU itu berkah dan sekaligus malati bagi yang “mempermainkan” NU. Secara pribadi saya membuktikannya berkali-kali. Hehe…
Bahagia bisa sowan dan hurmat 40 harinya KH Maemun Zubair di Ponpes Al Anwar, Sarang. Sowan ke KH Musthofa Bisri di Ponpes Raudlatut Tholibin, Rembang. Ziarah makam Sunan Kudus dan makam Raden Fattah d Masjid Demak.
Bahagia dan membahagiakan.
Hidup berkah ki sing berjuang, seneng ra mung nggo awak dewe tp maslahah
nggo liyan. Pesan poro guru kehidupan.
Terimakasih kepada seluruh panitia, terkhusus bu ketupan cantik sahabat Nanda Mahmudah dan bidang Dakwah PW Fatayat NU DIY serta bendahara PWF, juga mbk Dewi yang sudah menghubungkan dengan keluarga Mbah Moen dan Gus Mus. Juga mbk Dayut dan mbk Mila yang sudah memesankan konsumsi untuk peserta. Seluruh sahabat PC Fatayat NU se-DIY yang sudah berpartisipasi. Mohon maaf atas segala keterbatasan dan pelayanan.
PW Fatayat NU DIY, 13-14 September 2019