Oleh: Karimah Ulfa

Mengapa toleransi sangat penting untuk di terapkan? Jika masih ingat pelajaran pendidikan agama dan Ilmu pengetahuan sosial sejak di bangku Sekolah Dasar pembahasan mengenai toleransi juga dijelaskan. Indonesia, sebagai negara kesatuan yang terdiri dari Bhineka Tunggalika atau berbeda-beda suku tetapi tetap satu juga menjunjung tinggi nilai kesatuan. Meski Indonesia terdiri dari suku, ras, budaya, tradisi, maupun adat istiadat yang berbeda namun kesatuan adalah Indonesia.

Berbeda tetapi tetap satu. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari kota ke desa. Di daeran Buton Utara Sulawesi Tenggara khususnya daerah transmigrasi terdapat banyak masyarakat yang berasal dari berbagai suku dan juga keyakinan yang berbeda-beda. Daerah transmigrasi yang berada di Buton Utara ini terbentuk sejak tiga puluh tahun lamanya. Masyarakat yang berasal dari daerah yang berbeda menjadi satu di lingkungan yang sama. Tak sedikit yang berasal dari daerah Jawa, Bali, dan masyarakat suku asli setempat (suku Buton) yang tinggal di daerah setempat.

Hidup di lingkungan yang sama saling membantu dan gotong royong sangat terlihat jelas di setiap kegiatan yang ada. Tak memandang latar belakang dari masing-masing personal hubungan baik sangat terjalin begitu adanya. Bakti sosial, kelompok tani, dan aktivitas lain juga melibatkan semua masyarakat. Kegiatan ini yang bertujuan menjalin tali silaturahmi dan menguatkan kesatuan itu masih tetap terlaksana hingga sekarang.

Tradisi dan budaya dari daerah masing-masing juga masih utuh bahkan kadang jika ada kegiatan ulang tahun Desa atau kegiatan besar lainnya ikut serta di tampilkan. Seperti kuda lumping atau jaran kepang, tarian tradisional yang berasal dari Jawa itu sangat ramai di pertontonkan bahkan masyarakat transmigrasi yang mayoritas Jawa itu tak kehilangan suasana budaya Jawa di ranah lingkungan transmigrasi. Masyarakat asli setempat juga sangat mengapresiasi perbedaan budaya yang ada. Bahkan tertarik ingin mempelajari gaya tarian serta tabuh alat musik yang mengiringi. Kata salah satu warga desa berbeda tidak menjadikan perbedaan”. Tidak hanya itu, di lingkungan yang masyarakatnya mayoritas Islam juga menjadwalkan acara-acara keagamaan. Kegiatan tahlilan, pengajian, dan acara hari-hari besar Islam juga masih kental dengan tradisi Islam Nusantara.

Sangat bersyukur terlahir dari lingkungan yang masyarakatnya berbeda-beda, bisa lebih dekat mengenal perbedaan dan merangkul yang membutuhkan. Meski terdiri dari keyakinan ataupun suku yang berbeda namun masyarakat setempat bisa menerima perbedaan yang ada. Demikian, lahirnya daerah transmigrasi menghasilkan begitu banyak keunikan, termasuk perbedaan bahasa yang digunakan sehari-hari. Meski bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia namun bahasa daerah lebih sering digunakan oleh masyarakat setempat. Hingga saat ini bahasa yang terlahir dari daerah yang berbeda-beda masih melekat sampai generasi anak dan cucu.  Karena bahasa daerah yang lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pun lebih mengenal dekat bahasa dari daerah yang berbeda. Tak jarang pula masyarakat asli setempat bisa menggunakan bahasa Jawa, Sunda, ataupun sebaliknya.

*Mahasiswa STAI Sunan Pandanaran Sleman Yogyakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here