Implementasi Sikap Tasamuh Sebagai Perwujudan Santri Rahmatan Lil’alamin
Oleh: Indy Asna Azizah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki wilayah yang sangat beragam, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan karena wilayahnya terdiri atas berbagai pulau. bahkan dua per tiga wilayah Indonesia adalah lautan. Selain itu, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri dari berbagai suku yang utuh dan berdaulat. Indonesia juga kaya akan budaya, ras dan agama. Tercatat ada 6 agama yang diakui di Indonesia yaitu Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain yang datang ke Indonesia, dan sampai sekarang ajaran-ajaran tersebut telah menyatu dalam kehidupan bangsa Indonesia. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Akan tetapi, sistem keyakinan dan ibadahnya berbeda antara agama satu dengan yang lainnya.
Diantara beragam agama tersebut, Indonesia terkenal dengan penduduknya yang mayoritas memeluk agama islam. sejarah masuknya agama islam di Indonesia selain dengan berdagang juga dengan cara berdakwah, seperti penyebaran islam di tanah jawa yang di lakukan oleh para walisongo. Mereka lah sang pendakwah dan sang ulama yang menyebarkan islam dengan cara pendekatan sosial budaya.
Setelah masuknya agama islam dan banyaknya masyarakat yang menerima, para tokoh mengembangkan agama islam dengan mendirikan pesantren agar masyakart semakin mendalami ajaran agama islam itu sendiri. Mengingat pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Nusantara. Dalam sejarah perkembangannya pondok pesantren memiliki peranan yang sangat besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pondok pesantren telah membuktikan eksistensi dan kiprahnya menjadi dinamisator dalam setiap proses perjuangan dan pembangunan bangsa.
Berbicara tentang pesantren tentu besar kaitanya dengan santri, Menurut Zamakhsyari Dhofier kata pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe di depan dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri. Menurut Gus Mus Seorang santri adalah kelompok orang yang memiliki kasih sayang pada sesama manusia dan pandai bersyukur.
Seperti yang kita ketahui, para santri dipondok pesantren berasal dari berbagai latar belakang , baik daerah, suku, dan bangsa, hal ini menjadikan para santri untuk belajar saling memahami dan menghargai. Sebagaimana contoh pada awalnya orang jawa tengah yang logat bicara cenderung halus akan merasa sulit menerima cara bicara orang madura yang cenderung lebih keras. Dengan berada di pondok pesantren dia mengenal lebih banyak hal dan perlahan bisa menyatu dengan lingkungan disekitarnya. Dengan begitu, berada di pondok pesantren membuat santri dapat belajar toleransi, dengan mengenal berbagai kebudayaan dan keberagaman.
Maka berharap Ketika santri keluar dari pondok pesantren sudah terbiasa menghadapi perbedaan dengan damai, dan menjadi agen toleransi tersebut, sehingga kehadiran santri sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi alam semesta di muka bumi ini) yang memiliki sisi emosi yang kuat untuk merajut kebersamaan di negeri Indonesia yang dikenal dengan negeri multi etnis, agama dan bahasa.
Santri sebagai rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya keselamatan bagi manusia tetapi juga untuk alam. Keselamatan yang dimaksudkan adalah hablum minallah, hablum minan nas dan juga hablum minal alam. Tiga perkara ini bernilai ibadah dan merupakan misi kehidupan manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Hablum minallah adalah bagaimana manusia berhubungan dengan Sang Pencipta dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi larangannya. Hablum minallah dilaksanakan dengan ubudiyah atau ibadah. Hidup manusia di dunia pada hakikatnya adalah hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Jika hablum minallah dikenal sebagai kesalehan individu atau ibadah mahdhah, hablum minannas merupakan kesalehan sosial atau ibadah ghair mahdhah. Sebab hablum minannas adalah konsep di mana manusia menjaga hubungan baik dengan manusia lainnya. keberagaman merupakan suatu keniscayaan, namun umat manusia diperintahkan untuk saling mengenal dan berbuat baik kepada sesama. Sedangkan Arti hablum minal alam adalah hubungan manusia dengan alam. Selain ditugaskan untuk beribadah dan menjaga persaudaraan, manusia juga diberi tugas untuk memakmurkan bumi. Allah SWT bahkan secara tegas mengancam manusia yang berbuat kerusakan di muka bumi.
Rasulullah saw. pun pernah mengingatkan di dalam salah satu sabdanya tentang pentingnya persatuan sebagaimana riwayat berikut.
عَنْ أَبِيْ مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا» وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ. رواه البخاري ومسلم
Dari Abi Musa dari Nabi saw., beliau bersabda, “Sungguh (sebagian) mukmin kepada (sebagian) mukmin lainnya seperti bangunan, yang menguatkan sebagian dengan sebagian lainnya.” Dan beliau menyilangkan jari-jarinya. “(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Menurut imam Ibnu Battal, hadis tersebut tidak hanya menunjukkan tentang pentingnya saling tolong menolong dalam urusan akhirat, tetapi juga dalam urusan dunia yang diperbolehkan. Karena di dalam hadis lain riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw. mengatakan bahwa Allah swt. akan menolong hamba Nya, selama ia mau menolong saudaranya.
Di dalam hadis tersebut Rasulullah saw. menggambarkan suatu persatuan itu dengan menyilangkan jari-jari kedua tangannya yang saling menggenggam satu dengan lainnya.
Selain itu, Rasulullah saw. juga pernah menggambarkan bahwa orang-orang mukmin itu seperti satu tubuh, yang jika salah satu anggotanya sakit, maka anggota tubuh lainnya akan ikut merasakannya.
Implementasi Sikap Tasamuh Sebagai Perwujudan Santri Rahmatan Lil’alamin
Kesimpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam budaya, suku, Bahasa dan agama. Diantara beragam agama tersebut, Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbanyak di dunia, pun memiliki keistimewaan dimana di dalamnya terdapat banyak santri serta lembaga lembaga yang medukungnya, yakni sekolah sekolah islami atau pondok pesantren. Santri di pondok pesantren berasal dari berbagai latar belakang dan daerah, menjadikan santri bisa saling memahami dan menghargai.
Maka berharap kehadiran santri sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi alam semesta di muka bumi ini) yang memiliki sisi emosi yang kuat untuk merajut kebersamaan di negeri Indonesia ini yang dikenal negeri dengan multi etnis, agama dan Bahasa. Santri sebagai rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya keselamatan bagi manusia tetapi juga untuk alam. Keselamatan yang dimaksudkan adalah hablum minallah, hablum minan nas dan juga hablum minal alam.
Sebagai umat muslim, tentu para santri tersebut menyadari pentingnya pesan kehadiran nabi Muhammad sebagai rahmatan lil alamin (pembawa perdamaian bagi alam semesta) di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Maka santri yang ideal adalah mereka yang meneruskan perjuangan sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta tersebut.
Demikian Implementasi Sikap Tasamuh Sebagai Perwujudan Santri Rahmatan Lil’alamin. Semoga bermanfaat.
Oleh: Indy Asna Azizah, Finalis Duta Santri 2021