YOGYAKARTA – Harapan bangsa ini di masa depan adalah kaum santri. Para santri mencatatkan diri sebagai sosok penting bagi berdirinya NKRI. Ketika negara ini coba dirusak persatuan dan kesatuannya, maka santri berdiri paling depan menjadi pejuang untuk bangsa ini. Inilah yang harus diperjuangkan kaum santri, khususnya dalam pemiluhan Duta Santri Nasional 2018 di Yogya ini.
Demikian ditegaskan Ketua Pengurus Pusat Rabithoh Ma’ahid Islamiyah (PP-RMI) PBNU, KH Abdul Ghaffar Rozin dalam acara puncak Harlah Fatayat NU dan Final Duta Santri 2018 di Gedung Graha Bakti Yasa Jalan Kenari Yogyakarta, Ahad (29/04).
“Dalam momentum ini, juga ada Ikrar Kebangsaan dan pengajian akbar. Ini luar biasa, karena Fatayat sudah melakukan 100 lebih acara. Selamat atas ikrar ini, semoga semakin menemukan relevansinya,” tegas Gus Rozin yang juga putra KH MA Sahal Mahfudh, Rais Aam PBNU 1999-2014.
“Kilas balik Duta Santri ini bahwa pesantren semakin kesini nampak semakin penting, kami dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) sangat yakin pesantren menjadi sangat penting,” lanjut Gus Rozin.
“Saat ini ada 23.300 pesantren dibawah naungan RMI. Kami dari Pimpinan Pusat RMINU bekerja sama dengan K.H. Habib Syakur menyelenggarakan Duta Santri Nasional pertama tahun 2016 menghasilkan santri yang layak menjadi Duta. Inilah sejarah awal diadakan Duta Santri Nasional,” imbuh Gus Rozin.
“Santri selama ini bisa menahan untuk menunjukkan kemampuan. Namun sekali kali Santri harus bisa menunjukkan kemampuannya. Ini momentum yang sangat tepat. Harapan dari Duta Santri ini setelah melewati serangkaian ujian akan muncul yang akan menjadi icon Santri Nasional. Kita buktikan bahwa santri bisa lebih unggul dari pelajar yang lain,” pungkas Gus Rozin.
Hal ini menjadi tugas penting seorang Duta Santri untuk mengamalkan ajaran Islam Aswaja. Bukan itu saja Duta Santri juga harus menjaga para kaum muda Santri khususnya dari serangan intoleran. Santri harus bisa menegakkan nilai-nilai toleransi, cinta tanah air dan memiliki sifat santun kepada para kiai, ibu nyai serta para guru dan orang tua.
Bangsa ini sekarang dalam keadaan darurat radikalisme. Serangan-serangan ideologi radikal sekarang banyak menyerang generasi milenial. Oleh karena itu Duta Santri mampu memberi contoh yang baik kepada generasi muda Indonesia. Semoga generasi muda tetap terjaga dari segala bentuk serangan intoleran, radikalisme dan terorisme. (bangkitmedia.com)