“Sedekah bikin kaya”. Sering kali kita mendengar dan membaca kata-kata atau kalimat yang menyatakan bahwa sedekah adalah salah satu amalah yang bisa bikin kaya, malah bisa bikin kaya dunia akhirat. Tapi, walaupun sudah banyak yang tahu, kenapa masih banyak yang bilang susah dengan berbagai macam alasan. Misalnya “enak orang kaya…banyak uangnya ya gampang sedekah. Kalau yang pas-pas an, gimana mau sedekah, buat sendiri saja masih kurang”. Apa benar begitu? apa sih sedekah itu? apa sedekah harus nunggu kaya dulu? Bagaimana sih sedekah yang bisa bikin kaya itu?
Sedekah adalah amalan yang bersifat sosial (al-muta’addiyah) dan merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah SWT, karena amalan sedekah ini manfaatnya bukan hanya dirasakan oleh yang mengerjakannya saja, tapi juga dirasakan oleh orang lain. Beberapa dalil Al-Qur’an dan hadis menunjukkan keutamaan dan anjuran bersedekah, di antaranya adalah firman Allah dalam surat Al-Baqorah ayat 195:
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Apakah sedekah hanya untuk orang kaya saja?
Anjuran bersedekah tidak untuk orang kaya saja. Sedekah tidak selalu dalam bentuk materi, tapi bisa juga berupa non-materi. Banyak cara untuk bersedekah. Misalnya, sedekah tenaga dengan membantu orang lain yang memerlukan atau sedekah ilmu. Bahkan, dalam kitab Adab al-Mufrad, al-Bukhari meriwayatkan bahwa apabila seorang tidak mampu untuk melakukan perbuatan yang disebutkan di atas, minimal ia menahan dirinya untuk tidak menganggu orang lain karena secara tidak langsung, ia sudah memberi (sedekah) kenyamanan dan menjaga kesalamatan orang banyak.
Jadi, tidak ada alasan lagi jika ikita ngin bersedekah harus menunggu kaya dulu, karena banyak sekali amalan-amalan yang dianggap sebagai sedekah selain dari pemberian materi. Jika tetap ingin bersedekah dengan materipun, tidak harus kaya dulu, karena bisa bersedekah dalam jumlah berapapun dan semampunya kita yang penting dilakukan dengan keikhlasan. Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu‘in menganjurkan agar sedekah setiap saat walaupun sedikit. Ia mengatakan:
وينبغي للراغب في الخير أن لا يخلي كل يوم من الأيام من الصدقة بما تيسر وإن قل وإعطاؤها سرا أفضل منه جهرا
Artinya:
“Orang yang ingin berbuat baik seharusnya tidak melewatkan kesempatan bersedekah setiap hari semampunya, meskipun sedikit. Bersedekah dengan diam-diam lebih baik daripada memperlihatkannya.”
Lalu, kenapa kadang bersedekah terasa berat?
Dikutip dari Nu Online, Habib Yahya memaparkan wejangan dari kanjeng Nabi Muhammad SAW, “Ma naqoso maalul bi sodaqoti bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad”, yang artinya tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, tetapi tambah, tambah, tambah. Assodaqotu pangkal kaya, utawi sedekah itu pangkal kaya. Tetapi setan menakut-nakuti manusia akan faqir. Makanya hati manusia sering bimbang perihal sedekah yang banyak. “Sedekah tidak apa-apa, tapi jangan banyak-banyak, ingat anak-anakmu di rumah butuh nafkah banyak,” katanya.
Dari pernyataan tersebut, bisa disimpulkan bahwa susahnya bersedekah itu karena bukan persyaratan sedekah yang susah, tapi godaan untuk bersedekah yang perlu dilawan. Allah SWT sudah menjanjikan ganjaran yang besar bagi orang yang melakukan sedekah dengan ikhlas. Banyak sekali bentuk amalan sedekah yang dapat dilakukan dengan mudah, tapi perlu diperhatikan juga ketika melakukan sedekah, jangan sampai berubah niat menjadi riya’ yang dapat menyebabkan hilangnya pahala sedekah itu sendiri.
Wallahu a’lam.
Filantropi Islam
Mas, mau tanya,.
“Ma naqoso maalul bi sodaqoti bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad”
Niku hadist bukan nggih?? Kalau Hadist nyuwun riwayatnya,… matur nuwun,.
Karena mau saya tulis jadi quot, butuh sumbernya,.