Sholawat merupakan pujian atau kemuliaan yang  ditujukan kepada Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam seperti halnya doa atau dzikir kepada Allah Swt. Sokhi Huda, dalam bukunya  Tasawuf Kultural : Fenomena Sholawat Wahidiyah yang dikutip oleh Ranib Hidayah menyatakan bahwa sholawat kepada Nabi mempunyi dua bentuk yaitu sholawat ma’tsurat dan sholawat ghoiru ma’tsurat. Sholawat ma’tsurat adalah sholawat yang redaksinya langsung diajarkan oleh Nabi Saw seperti sholawat yang dibaca dalam tasyahud akhir dalam shalat. Sedangkan sholawat ghoiru ma’tsurat adalah sholawat yang disusun oleh selain Nabi Saw, yakni para sahabat, tabi’in, aulia, atau yang lainya di kalangan umat Islam, di mana susunan sholawat ini mengekspresikan permohonan, pujian, dan sanjungan yang disusun dalam bentuk syair.

Jam’iyah an nahdliyah (NU) mengamalkan bacaan sholawat sebagai tradisi ritual keagamaan dalam berbagai bentuk karena memang ada perbedaan tujuan atau maksud dari kegiatan pembacanya. Dalam tradisi nahdliyah, sholawat hadir sebagai amalan ritual peringatan siklus kehidupan manusia ataupun upacara upacara kalenderikal dengan berbagai jenis seperti : dziba’ al barzanji, burdah, tibbiyah, maulid al habshi, sharaf al anam, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga jam’iyah yang memang menjalankan tradisi sholawat sebagai amalan rutin dengan mengkhususkan satu bacaan sholawat untuk mengistiqamahkan diri, misalnya membaca sholawat nariyah, burdah simt al durar, dziba’, maulid al habshi, atau juga membaca barzanji.

Ciri khas pembacaan sholawat dalam tradisi nahdliyah adalah bahwa sholawat bukan hanya merupakan bacaan wirid, melainkan sebagai doa-doa ritual, yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia. Seperti Khitanan, tingkeban, walimahtul ursy, permohonan kesembuhan, pindah rumah/ menempati rumah baru, dan sebagainya. Bacaan sholawat juga menjadi tradisi spiritual dalam memenuhi hajat-hajat pembacanya, karena pada dasarnya bertawasul kepada Baginda Nabi merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Membaca sholawat adalah ibadah yang sangat istimewa. Ada banyak keistimewaan dalam membaca sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Menurut  syeikh Abdullah Sirajudin Al Husaini di dalam kitab As Sholatu ‘alan Nabiyyi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan bahwa terdapat banyak keutamaan dan keistimewaan membaca sholawat, saking banyaknya sehingga pena tak akan mampu menuliskannya dan buku tak akan bisa mengungkapkannya.  Betapa mulianya Baginda Nabi, bahkan Allah beserta malaikatnya juga bersholawat untuk beliau. Allah SWT juga memerintahkan  kepada kita untuk bersholawat atas Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah ayat : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya dengan sungguh-sungguh “ (Q.S. Al Ahzab ayat 56).

Habib Luthfi bin Yahya pernah menyampaikan dalam sebuah ceramah beliau, Nabi Muhammad shollallau ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : “Barang siapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya 10 kali, dan barang siapa yang bersholawat kepadaku 10 kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya 100 kali, barang siapa yang bersholawat kepadaku 100 kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya 1000 kali, dan barangsiapa yang bersholawat kepadaku 1000 kali, maka Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka “

Dalam riwayat lain, Amr ibn Ash meriwayatkan : “ Barang siapa yang membaca sholawat sekali saja, maka Allah akan memberi rahmat kepadanya sebanyak sepuluh kali “

Dalam kitab Al Fawaid Al Mukhtaroh, Syaikh Abdul Wahab Asy Sya’roni meriwayatkan bahwa Abdul Mawahib Asy Syadzily berkata :

Aku pernah bermimpi bertemu Baginda Nabi Muhammad Saw, lalu aku bertanya “ada hadits yang menjelaskan sepuluh rahmat Allah diberikan bagi orang yang berkenan membaca sholawat, apakah dengan syarat saat membaca harus dengan hati hadir dan memahami artinya? Kemudian Baginda Nabi menjawab, “Bukan, bahkan itu diberikan bagi siapa saja yang membaca sholawat meski tidak paham arti sholawat yang dibaca”.

Sholawat yang dibaca untuk Baginda Nabi akan mendapakan balasan sholawat bagi pembacanya, bahkan berlipat kebaikan, rahmat, dan keridhaan dari Allah Swt.  Oleh karena itu, mereka yang memahami keutamaan shalawat kepada Baginda Nabi akan selalu membiasakan diri membaca beribu-ribu shalawat kepada Baginda Nabi baik di siang hari maupun di malam hari. Bagaimana dengan anda hari ini, sudah berapa kali melantunkan sholawat hari ini?

Allahumma shalli wa sallim ‘alaa  sayyidina Muhammad, wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad.

(nurlaily f)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here